Adaptasi New Normal, Sampoerna Tingkatkan Protokol Kesehatan
Jum'at, 05 Juni 2020 - 12:48 WIB
Bahkan, kata dia, penerapan jaga jarak minimal satu meter dilakukan secara ketat di seluruh area kegiatan produksi, baik ketika mereka sedang bekerja maupun melakukan aktivitas lainnya seperti istirahat dan beribadah. Area produksi didesain ulang dengan sistem unit kecil. Sehingga terdapat tidak lebih dari 40 karyawan dan masing-masing unit kecil diberi partisi.
“Kami telah memaparkan dan berkonsultasi dengan pemerintah dan gugus tugas setempat mengenai penerapkan protokol kesehatan dan sanitasi yang lebih ketat daripada yang dianjurkan,” jelas dia.
Bahkan, pihaknya juga telah menunjuk konsultan medis untuk meninjau dan memberikan masukan. Penerapan protokol tersebut adalah standar normal baru yang sangat penting bagi kelangsungan usaha Sampoerna dengan dua tujuan utama. Pertama adalah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawan dan kedua adalah untuk menjamin kualitas produk dan integritas merek bagi para konsumen dewasa.
Mindaugas menjelaskan, terhitung sejak bulan Maret Sampoerna juga telah menerapkan standar karantina produk minimal lima hari sebelum dikirimkan ke jalur distribusi. Standar waktu karantina produk tersebut hampir dua kali lipat daripada standar waktu yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (European CDC).
“Sebagai langkah preventif dan mitigasi lebih lanjut, kami melakukan edukasi dan upaya secara berkelanjutan bahwa protokol kesehatan dan sanitasi harus terus dilakukan setiap karyawan dengan disiplin meskipun mereka sedang tidak berada di area produksi,” kata dia.
Sampoerna juga membagikan dan mengharuskan pemakaian masker saat berada di dalam dan luar pabrik. Termasuk menjaga disiplin jarak fisik, serta meminta mereka rajin cuci tangan dengan sabun dan memberikan cairan antiseptik tangan untuk dipakai secara regular.
“Kami juga memberikan alat penyemprot beserta cairan disinfektan kepada karyawan untuk dibawa pulang, yang dapat dipakai untuk membersihkan kamar tidur, kamar mandi, ataupun benda-benda yang sering disentuh di lingkungan rumah atau pemondokan masing-masing,” jelas dia.
“Kami telah memaparkan dan berkonsultasi dengan pemerintah dan gugus tugas setempat mengenai penerapkan protokol kesehatan dan sanitasi yang lebih ketat daripada yang dianjurkan,” jelas dia.
Bahkan, pihaknya juga telah menunjuk konsultan medis untuk meninjau dan memberikan masukan. Penerapan protokol tersebut adalah standar normal baru yang sangat penting bagi kelangsungan usaha Sampoerna dengan dua tujuan utama. Pertama adalah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawan dan kedua adalah untuk menjamin kualitas produk dan integritas merek bagi para konsumen dewasa.
Mindaugas menjelaskan, terhitung sejak bulan Maret Sampoerna juga telah menerapkan standar karantina produk minimal lima hari sebelum dikirimkan ke jalur distribusi. Standar waktu karantina produk tersebut hampir dua kali lipat daripada standar waktu yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (European CDC).
“Sebagai langkah preventif dan mitigasi lebih lanjut, kami melakukan edukasi dan upaya secara berkelanjutan bahwa protokol kesehatan dan sanitasi harus terus dilakukan setiap karyawan dengan disiplin meskipun mereka sedang tidak berada di area produksi,” kata dia.
Sampoerna juga membagikan dan mengharuskan pemakaian masker saat berada di dalam dan luar pabrik. Termasuk menjaga disiplin jarak fisik, serta meminta mereka rajin cuci tangan dengan sabun dan memberikan cairan antiseptik tangan untuk dipakai secara regular.
“Kami juga memberikan alat penyemprot beserta cairan disinfektan kepada karyawan untuk dibawa pulang, yang dapat dipakai untuk membersihkan kamar tidur, kamar mandi, ataupun benda-benda yang sering disentuh di lingkungan rumah atau pemondokan masing-masing,” jelas dia.
(nth)
tulis komentar anda