Waspada, Era New Normal Bisa Berdampak Negatif pada Kesehatan Mata
loading...
A
A
A
BOGOR - Pandemi COVID-19 telah membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru ( New Normal ) dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Era new normal bisa berdampak pada kesehatan mata .
"Dengan adanya panduan social distancing, kini sebagian besar fungsi pekerjaan dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring," kata Marketing Manager PT LAPI Laboratories, produsen suplemen mata Eyevit, Heskhel Wijaya, kepada SINDOnews, Jumat (9/10/2020). (Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Objek Wisata Sumaru Endo Dibenahi )
Sejak pandemi berlangsung, kata Heskhel. kegiatan dan interaksi digital di semua jenjang umur meningkat secara signifikan. Berdasarkan survey dari Global Web Index pada pengguna internet berumur 16-64 tahun di 17 negara, peningkatan penggunaan gawai terbanyak adalah smartphone (76%), laptop (45%), dan Smart TV (34%). Hal ini disebabkan karena masyarakat di seluruh dunia menonton lebih banyak film secara online (57%), aktif lebih lama di media sosial (47%), serta meningkatkan frekuensi penggunaan aplikasi percakapan (46%). (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata Anak dengan Kacamata Anti Blue-Light )
"Penggunaan layar yang terlalu lama saat New Normal ini seperti ketika harus meeting online dan belajar online bisa mengakibatkan sindrom keletihan mata digital (asthenopia) dan meningkatkan risiko rabun jauh (miopia)," jelas dia.
Berdasarkan data Optometry Australia pada tahun 2018, kata Heskhel, sebanyak 90% pengguna gawai digital mengalami asthenopia dengan gejala-gejala seperti mata kering, mata merah, iritasi, pandangan blur, sakit kepala, hingga kesulitan fokus.
“Pada saat New Normal ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mata, terutama karena mata adalah salah satu indera terpenting yang mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari kita. Kesehatan mata sangat penting untuk dijaga selama New Normal ini,” kata Heskhel.
Beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, seperti menjaga jarak antara mata dan layar minimal 30 cm, memeriksakan mata secara rutin minimal setahun sekali, dan menerapkan metode 20-20.
"Metode 20:20 berarti setiap 20 menit anak atau orang dewasa melihat layar, mereka harus mengambil istirahat selama 20 detik dan melihat objek yang jauh (dengan jarak minimal 6 meter). Hal ini berguna untuk melatih kelenturan mata dan mengurangi kelelahan mata digital," jelas Heskhel.
Untuk menjaga kesehatan mata, kata Heskhel, anak-anak dan orang dewasa juga dapat mengkonsumsi suplemen mata seperti Eyevit secara rutin. Formula Eyevit menggunakan bahan alam dan mengandung 8 nutrisi penting yang sangat dibutuhkan mata, yaitu: Bilberry dengan antioksidan yang tinggi, Lutein, Zeaxanthin, Retinol, BetaCaroten, Vitamin E, Selenium dan Zinc. Eyevit juga sudah mendapatkan sertifikat Halal dari MUI.
“Formula Eyevit terbukti secara klinis membantu mengatasi mata lelah, perih, dan pandangan kabur akibat penggunaan gawai terlalu lama. Eyevit bekerja dengan meningkatkan sirkulasi oksigen pada pembuluh darah mata dan meningkatkan daya akomodasi atau kelenturan lensa, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Vitamin ini juga bagus dikonsumsi oleh mereka yang mengalami mata minus,” urai Heskhel.
Menurut dia, era New Normal telah menjadikan penggunaan layar elektronik atau gawai menjadi suatu keharusan baik anak-anak maupun orang dewasa mengandalkannya untuk dapat bersekolah dan bekerja seperti biasa.
Namun, untuk mengimbanginya, dibutuhkan kesadaran untuk menjaga kesehatan mata sejak dini. Sebab mata yang telah mengalami miopia pun memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih serius di masa depan, seperti glaukoma, katarak, dan gangguan retina.
“Pencegahan selalu lebih baik dari pengobatan. Terutama bagi anak-anak, kasihan jika sejak kecil mereka harus melekat dengan kacamata minus yang sudah tebal. Oleh karena itu, kami di Eyevit ingin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi pada kesehatan mata mereka. Seperti tubuh kita pada umumnya, mata kita juga membutuhkan vitamin mata agar kesehatan mata senantiasa terjaga dan mampu menjalankan fungsi secara optimal,” pungkas Heskhel.
"Dengan adanya panduan social distancing, kini sebagian besar fungsi pekerjaan dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring," kata Marketing Manager PT LAPI Laboratories, produsen suplemen mata Eyevit, Heskhel Wijaya, kepada SINDOnews, Jumat (9/10/2020). (Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Objek Wisata Sumaru Endo Dibenahi )
Sejak pandemi berlangsung, kata Heskhel. kegiatan dan interaksi digital di semua jenjang umur meningkat secara signifikan. Berdasarkan survey dari Global Web Index pada pengguna internet berumur 16-64 tahun di 17 negara, peningkatan penggunaan gawai terbanyak adalah smartphone (76%), laptop (45%), dan Smart TV (34%). Hal ini disebabkan karena masyarakat di seluruh dunia menonton lebih banyak film secara online (57%), aktif lebih lama di media sosial (47%), serta meningkatkan frekuensi penggunaan aplikasi percakapan (46%). (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata Anak dengan Kacamata Anti Blue-Light )
"Penggunaan layar yang terlalu lama saat New Normal ini seperti ketika harus meeting online dan belajar online bisa mengakibatkan sindrom keletihan mata digital (asthenopia) dan meningkatkan risiko rabun jauh (miopia)," jelas dia.
Berdasarkan data Optometry Australia pada tahun 2018, kata Heskhel, sebanyak 90% pengguna gawai digital mengalami asthenopia dengan gejala-gejala seperti mata kering, mata merah, iritasi, pandangan blur, sakit kepala, hingga kesulitan fokus.
“Pada saat New Normal ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan mata, terutama karena mata adalah salah satu indera terpenting yang mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari kita. Kesehatan mata sangat penting untuk dijaga selama New Normal ini,” kata Heskhel.
Beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, seperti menjaga jarak antara mata dan layar minimal 30 cm, memeriksakan mata secara rutin minimal setahun sekali, dan menerapkan metode 20-20.
"Metode 20:20 berarti setiap 20 menit anak atau orang dewasa melihat layar, mereka harus mengambil istirahat selama 20 detik dan melihat objek yang jauh (dengan jarak minimal 6 meter). Hal ini berguna untuk melatih kelenturan mata dan mengurangi kelelahan mata digital," jelas Heskhel.
Untuk menjaga kesehatan mata, kata Heskhel, anak-anak dan orang dewasa juga dapat mengkonsumsi suplemen mata seperti Eyevit secara rutin. Formula Eyevit menggunakan bahan alam dan mengandung 8 nutrisi penting yang sangat dibutuhkan mata, yaitu: Bilberry dengan antioksidan yang tinggi, Lutein, Zeaxanthin, Retinol, BetaCaroten, Vitamin E, Selenium dan Zinc. Eyevit juga sudah mendapatkan sertifikat Halal dari MUI.
“Formula Eyevit terbukti secara klinis membantu mengatasi mata lelah, perih, dan pandangan kabur akibat penggunaan gawai terlalu lama. Eyevit bekerja dengan meningkatkan sirkulasi oksigen pada pembuluh darah mata dan meningkatkan daya akomodasi atau kelenturan lensa, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Vitamin ini juga bagus dikonsumsi oleh mereka yang mengalami mata minus,” urai Heskhel.
Menurut dia, era New Normal telah menjadikan penggunaan layar elektronik atau gawai menjadi suatu keharusan baik anak-anak maupun orang dewasa mengandalkannya untuk dapat bersekolah dan bekerja seperti biasa.
Namun, untuk mengimbanginya, dibutuhkan kesadaran untuk menjaga kesehatan mata sejak dini. Sebab mata yang telah mengalami miopia pun memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih serius di masa depan, seperti glaukoma, katarak, dan gangguan retina.
“Pencegahan selalu lebih baik dari pengobatan. Terutama bagi anak-anak, kasihan jika sejak kecil mereka harus melekat dengan kacamata minus yang sudah tebal. Oleh karena itu, kami di Eyevit ingin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi pada kesehatan mata mereka. Seperti tubuh kita pada umumnya, mata kita juga membutuhkan vitamin mata agar kesehatan mata senantiasa terjaga dan mampu menjalankan fungsi secara optimal,” pungkas Heskhel.
(nth)