6 Langkah Ekraf Majalengka Terhambat Pandemi Corona
Kamis, 04 Juni 2020 - 18:13 WIB
MAJALENGKA -
Hanya sebagian kecil dari langkah-langkah strategis untuk mendukung status Majalengka sebagai Kabupaten Kreatif, bisa terlaksana. Ini terjadi karena terhambat masalah pandemi COVID-19.
"Terdapat 6 langkah strategis yang sudah selesai disusun dan tinggal berjalan saja. Namun, karena ada halangan, pandemi COVID 19, akhirnya ditunda," kata Sekretaria Komite Ekraf, Alvita Handayani.
Enam langkah strategis yang tercantum dalam Road Map Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten yaitu program desa tematik kreatif, pemberian stimulan kepada pelaku ekraf dan fasilitasi HAKI, peningkatan kualitas para pelaku ekraf, mendorong kualitas karakter event, mendorong OPD untuk menjadi stimulant seni pertunjukan, serta membuat komite ekraf.
Menurut Alvita yang juga menjabat Kasubid Perencanaan Bidang Ekonomi Kreatif , Bappedalitbang Kabupaten Majalengka itu, sejatinya telah disusun beberapa rencana event kegiatan yang siap dilaksanakan pada tahun 2020 dan 2021. ”Tapi belum bisa dilaksanakan karena pandemi ini," jelas Alvita.
(Baca: Kolaborasi Penguatan Kearifan Lokal Demi Tingkatkan Nilai Ekonomi Kreatif)
Meskipun begitu, Ketua Pelaksana Komite Ekraf Ginggi Syar Hasyim mengatakan bahwa selama masa pandemi pihaknya masih tetap menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan, khususnya anak-anak muda. "Kami banyak menerima potensi anak -anak Majalengka yang berkiprah di luar. Sekarang lebih intens. Beberapa (anak Majalengka berkiprah di luar) jadi programer aplikasi terkenal," kata Ginggi.
Komite Ekraf juga menggali potensi-potensi yang dimiliki desa, untuk kemudian nantinya jadi desa kreatif. "Kami sudah memilih beberapa desa. Ada beberapa kriteria, satu Kadesnya keran, lalu desanya berinovasi," ungkap Ginggi yang juga menggiat Jatiwangi art Factoey (JaF) itu.
(Baca: Masjid sampai Mal di Majalengka Segera Dibuka, Sekolah Tetap Tutup)
Menurut dia, Kabupaten Majalengka sejatinya memiliki banyak potensi dalam hal kuliner. Selain itu, jelas dia, Komite juga sedang menyiapkan proyek percontohan untuk warung-warung kuliner berstandar keselamatan COVID 19 seperti Seblak Ceker Naga dan Saung Eurih.
"Potensi-potensi itu harusnya direspons karena banyak dari mereka adalah entrepreneur. Jadi kita yang di daerah bukan hanya menerima dampak negatifnya saja dari gelombang pemudik dari kota, tapi banyak juga manfaatnya," lanjut dia.
Hanya sebagian kecil dari langkah-langkah strategis untuk mendukung status Majalengka sebagai Kabupaten Kreatif, bisa terlaksana. Ini terjadi karena terhambat masalah pandemi COVID-19.
"Terdapat 6 langkah strategis yang sudah selesai disusun dan tinggal berjalan saja. Namun, karena ada halangan, pandemi COVID 19, akhirnya ditunda," kata Sekretaria Komite Ekraf, Alvita Handayani.
Enam langkah strategis yang tercantum dalam Road Map Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten yaitu program desa tematik kreatif, pemberian stimulan kepada pelaku ekraf dan fasilitasi HAKI, peningkatan kualitas para pelaku ekraf, mendorong kualitas karakter event, mendorong OPD untuk menjadi stimulant seni pertunjukan, serta membuat komite ekraf.
Menurut Alvita yang juga menjabat Kasubid Perencanaan Bidang Ekonomi Kreatif , Bappedalitbang Kabupaten Majalengka itu, sejatinya telah disusun beberapa rencana event kegiatan yang siap dilaksanakan pada tahun 2020 dan 2021. ”Tapi belum bisa dilaksanakan karena pandemi ini," jelas Alvita.
(Baca: Kolaborasi Penguatan Kearifan Lokal Demi Tingkatkan Nilai Ekonomi Kreatif)
Meskipun begitu, Ketua Pelaksana Komite Ekraf Ginggi Syar Hasyim mengatakan bahwa selama masa pandemi pihaknya masih tetap menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan, khususnya anak-anak muda. "Kami banyak menerima potensi anak -anak Majalengka yang berkiprah di luar. Sekarang lebih intens. Beberapa (anak Majalengka berkiprah di luar) jadi programer aplikasi terkenal," kata Ginggi.
Komite Ekraf juga menggali potensi-potensi yang dimiliki desa, untuk kemudian nantinya jadi desa kreatif. "Kami sudah memilih beberapa desa. Ada beberapa kriteria, satu Kadesnya keran, lalu desanya berinovasi," ungkap Ginggi yang juga menggiat Jatiwangi art Factoey (JaF) itu.
(Baca: Masjid sampai Mal di Majalengka Segera Dibuka, Sekolah Tetap Tutup)
Menurut dia, Kabupaten Majalengka sejatinya memiliki banyak potensi dalam hal kuliner. Selain itu, jelas dia, Komite juga sedang menyiapkan proyek percontohan untuk warung-warung kuliner berstandar keselamatan COVID 19 seperti Seblak Ceker Naga dan Saung Eurih.
"Potensi-potensi itu harusnya direspons karena banyak dari mereka adalah entrepreneur. Jadi kita yang di daerah bukan hanya menerima dampak negatifnya saja dari gelombang pemudik dari kota, tapi banyak juga manfaatnya," lanjut dia.
(muh)
tulis komentar anda