Wali Kota Gorontalo Tegaskan Perkara Sengketa Medik RS Multazam Selesai
Selasa, 02 November 2021 - 17:29 WIB
KOTA GORONTALO - Wali Kota Gorontalo Marten Taha menegaskan bahwa perkara sengketa medik antara Rumah Sakit (RS) Multazam dengan keluarga almarhumah MG telah selesai. Ia menjelaskan, kedua belah pihak baik itu keluarga almarhumah maupun pihak RS Multazam dan dokter telah bermufakat.
"Keinginan untuk bermufakat ini tentu harus disahuti, mereka sudah dipertemukan, dan Alhamdulillah sudah selesai," katanya Senin, (1/11/2021).
Marten Taha menegaskan pemerintah tidak ingin ada lagi kegaduhan atau apapun yang bisa menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan di masyarakat. Untuk itu maka kedua belah pihak itu kemudian bermufakat, tidak hanya secara lisan akan tetapi secara tertulis, sehingga miskomunikasi ini dianggap selesai.
"Keluarga sudah ikhlas dan ini adalah kehendak Allah SWT, hanya saja penyebabnya dengan cara yang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa," ujar wali kota.
Marten berharap, ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi, ruang komunikasi sudah terbuka antara kedua belah pihak.
Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo Irianto Dunda yang menyaksikan pertemuan tersebut mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bermufakat. "Tadi ada Wali Kota Gorontalo Pak Marten Taha, Haji Ramli Anwar, pihak keluarga, serta pihak rumah sakit juga turut hadir dalam pertemuan tersebut," katanya.
Ia menegaskan bahwa lewat pertemuan tersebut semua sudah dijelaskan dan saling pengertian satu sama lain atas kehendak Allah SWT. Sudah ada komunikasi dua arah, sebagai IDI pihaknya turut berbelasungkawa dan berterima kasih atas pengertian serta kebesaran hati dari keluarga.
"Percayalah bahwa pihak IDI telah bekerja secara profesional, dan tidak ada sedikitpun niatan dari seorang dokter untuk mencelakai pasiennya. Di sinilah yang harus dimengerti," tegas dr Irianto Dunda. CM
"Keinginan untuk bermufakat ini tentu harus disahuti, mereka sudah dipertemukan, dan Alhamdulillah sudah selesai," katanya Senin, (1/11/2021).
Marten Taha menegaskan pemerintah tidak ingin ada lagi kegaduhan atau apapun yang bisa menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan di masyarakat. Untuk itu maka kedua belah pihak itu kemudian bermufakat, tidak hanya secara lisan akan tetapi secara tertulis, sehingga miskomunikasi ini dianggap selesai.
"Keluarga sudah ikhlas dan ini adalah kehendak Allah SWT, hanya saja penyebabnya dengan cara yang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa," ujar wali kota.
Marten berharap, ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi, ruang komunikasi sudah terbuka antara kedua belah pihak.
Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo Irianto Dunda yang menyaksikan pertemuan tersebut mengatakan bahwa kedua belah pihak telah bermufakat. "Tadi ada Wali Kota Gorontalo Pak Marten Taha, Haji Ramli Anwar, pihak keluarga, serta pihak rumah sakit juga turut hadir dalam pertemuan tersebut," katanya.
Ia menegaskan bahwa lewat pertemuan tersebut semua sudah dijelaskan dan saling pengertian satu sama lain atas kehendak Allah SWT. Sudah ada komunikasi dua arah, sebagai IDI pihaknya turut berbelasungkawa dan berterima kasih atas pengertian serta kebesaran hati dari keluarga.
"Percayalah bahwa pihak IDI telah bekerja secara profesional, dan tidak ada sedikitpun niatan dari seorang dokter untuk mencelakai pasiennya. Di sinilah yang harus dimengerti," tegas dr Irianto Dunda. CM
(ars)
tulis komentar anda