Pawon Rabi'ah dan Impian Besar Bersama Ikan Asap
Minggu, 31 Oktober 2021 - 08:20 WIB
Semua langkah cadas itu dimulai pada 2013. Melalui kegiatan di desa-desa, Pertagas pun melakukan perbaikan terhadap rumah pengasapan ikan, yang menjadi mata pencaharian warga Desa Penatarsewu. Perbaikan rumah pengasapan itu mengubah banyak landskap produksi ikan asap yang dikelola warga lebih stabil.
Tercatat, sampai saat ini Pertagas hadir mendampingi sekitar 80 usaha pengasap ikan. Mereka tersebar di berbagai dusun di Penatarsewu. Cerobong asap ikan pun terus bermunculan dan semakin menjulang. Mereka menatanya dengan lebih baik dan meningkatkan kapasitas produksinya.
Sebelum Pertagas datang, usaha ikan asap masih dikelola secara tradisional. Peralatannya pun kurang lengkap. Desain pengasapan hanya bisa menampung ikan dalam jumlah yang sedikit. Semua itu mempengaruhi kapasitas produksi para warga setiap hari yang berujung pada lancarnya rezeki yang masuk ke kantong warga.
Head of External Relations East Region Pertagas, Tedi Abadi Yanto menuturkan, selain perbaikan di tempat pengasapan ikan, para warga juga diberikan pelatihan. Sehingga sampai saat ini upaya itu terus dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan asap.
Langkah awal itu dilakukan dengan perbaikan cerobong asap, tungku, hingga pemberian cold box. Pemberian alat itu sebagai salah satu upaya agar bahan baku ikan menjadi lebih banyak dan tahan lama. "Makanya bisa mendongkrak produksi ikan asap dan stok ikan asap lebih awet," jelasnya.
Laju bisnis warga pun terus berkembang. Desa yang terpencil di dekat pesisir terus dikenal lebih luas oleh masyarakat. Tak hanya warga Sidoarjo, para wisatawan dari luar kota yang datang ke Kota Delta juga ikut mampir untuk membeli ikan asap.
Peluang pun berlanjut, warga Penatarsewu tak ingin melewatkan momentum untuk terus bertumbuh. Mereka ingin menambah peluang dengan mengedepankan adanya olahan ikan yang bisa dinikmati pembelinya. Pada 2018 pun akhirnya muncul ide membangun Resto Apung Seribu Barokah (Seba) dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Penatarsewu.
Pembangunan Seba ini seperti gayung bersambut, di tengah gegap gempita industri kuliner nusantara, Seba hadir dengan citarasa lokal yang bisa mengajak semua kelompok masyarakat bersantai di dekat pesisir. Efek dominonya, masyarakat banyak yang dilibatkan dalam serapan tenaga kerja.
"Mereka terbagi dalam berbagai sektor mulai dari tenaga kerja bagian masak makanan dan minuman, parkir di lokasi, kolam pancing, dan permainan air para pengunjung yang datang di resto," jelasnya.
Tercatat, sampai saat ini Pertagas hadir mendampingi sekitar 80 usaha pengasap ikan. Mereka tersebar di berbagai dusun di Penatarsewu. Cerobong asap ikan pun terus bermunculan dan semakin menjulang. Mereka menatanya dengan lebih baik dan meningkatkan kapasitas produksinya.
Sebelum Pertagas datang, usaha ikan asap masih dikelola secara tradisional. Peralatannya pun kurang lengkap. Desain pengasapan hanya bisa menampung ikan dalam jumlah yang sedikit. Semua itu mempengaruhi kapasitas produksi para warga setiap hari yang berujung pada lancarnya rezeki yang masuk ke kantong warga.
Head of External Relations East Region Pertagas, Tedi Abadi Yanto menuturkan, selain perbaikan di tempat pengasapan ikan, para warga juga diberikan pelatihan. Sehingga sampai saat ini upaya itu terus dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan asap.
Langkah awal itu dilakukan dengan perbaikan cerobong asap, tungku, hingga pemberian cold box. Pemberian alat itu sebagai salah satu upaya agar bahan baku ikan menjadi lebih banyak dan tahan lama. "Makanya bisa mendongkrak produksi ikan asap dan stok ikan asap lebih awet," jelasnya.
Laju bisnis warga pun terus berkembang. Desa yang terpencil di dekat pesisir terus dikenal lebih luas oleh masyarakat. Tak hanya warga Sidoarjo, para wisatawan dari luar kota yang datang ke Kota Delta juga ikut mampir untuk membeli ikan asap.
Peluang pun berlanjut, warga Penatarsewu tak ingin melewatkan momentum untuk terus bertumbuh. Mereka ingin menambah peluang dengan mengedepankan adanya olahan ikan yang bisa dinikmati pembelinya. Pada 2018 pun akhirnya muncul ide membangun Resto Apung Seribu Barokah (Seba) dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Penatarsewu.
Pembangunan Seba ini seperti gayung bersambut, di tengah gegap gempita industri kuliner nusantara, Seba hadir dengan citarasa lokal yang bisa mengajak semua kelompok masyarakat bersantai di dekat pesisir. Efek dominonya, masyarakat banyak yang dilibatkan dalam serapan tenaga kerja.
"Mereka terbagi dalam berbagai sektor mulai dari tenaga kerja bagian masak makanan dan minuman, parkir di lokasi, kolam pancing, dan permainan air para pengunjung yang datang di resto," jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda