Pawon Rabi'ah dan Impian Besar Bersama Ikan Asap
Minggu, 31 Oktober 2021 - 08:20 WIB
Ia menambahkan, saat ini produksi ikan asap di Desa Penatarsewu mencapai 13 ton sehari. Jumlah itu pun bisa bertambah kalau di akhir pekan serta ada pemesanan insidentil yang selalu ada, apalagi ketika ada pegembangan penjualan di platform online.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, lanjutnya, para warga memang terbantu dengan penjualan online. Apalagi saat penularan virus tinggi, banyak warga yang tak keluar rumah. Mereka lebih banyak memesan lewat aplikasi online. "Yang penting dapur warga tetap mengebul," jelasnya.
Di Penatarsewu sendiri ada sekitar 80 usaha pengasapan ikan asap. Jumlah itu memberikan efek domino dalam serapan tenaga kerja. Warga yang dulunya nganggur bisa ikut bekerja membantu usaha ikan asap. Apalagi selama pandemi ini banyak yang terkena PHK.
Omset yang terus naik juga menambah produksi ikan asap. Makanya para warga banyak yang diberdayakan. Ada yang merawat ikan mulai dari membersihkan sisik, jeroan sampai meletakan kayu. "Proses pengasapan juga banyak yang dibantu para tetangganya," katanya.
Kebiasaan warga untuk berkolaborasi menjadi kunci. Sejak dibantu untuk peningkatan produksi oleh Pertagas, para warga semakin giat dalam menghasilkan ikan asap yang disebar ke berbagai wilayah. Para nelayan terus mandiri, mereka tak hanya mengantungkan penghasilan dari tangkapan ikan, namun juga mengolahnya menjadi komoditas yang tinggi.
Kilau Seba dan Jalur Pemasaran Online
Ikan asap di Penatarsewu menjadi warisan tradisi yang sudah lama dijalankan sejak dulu. Kebiasaan untuk mengolah ikan dengan asap yang panas dan metode yang tepat menghasilkan rasa yang maknyus di lidah pelanggan. Kualitas rasa dan ikan yang segar menjadi andalannya, selebihnya menjadi sejarah.
Hampir semua warga di Sidoarjo dan Surabaya mengetahui kelezatan ikan asap dari warga Penatarsewu. Namun, kendala klasik terkait stabilitas produksi di tengah permintaan pasar yang tinggi, dulunya menjadi masalah utama. Kapasitas produksi yang tak mencukupi membuang banyak kesempatan warga untuk mendulang cuan dari derasnya permintaan ikan asap harus terlepas.
Melihat peluang dan kondisi yang dialami warga di Penatarsewu, PT Pertamina Gas (Pertagas) mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melakukan pendampingan pada para warga yang menekuni bisnis ikan asap.
Di tengah pandemi COVID-19 ini, lanjutnya, para warga memang terbantu dengan penjualan online. Apalagi saat penularan virus tinggi, banyak warga yang tak keluar rumah. Mereka lebih banyak memesan lewat aplikasi online. "Yang penting dapur warga tetap mengebul," jelasnya.
Di Penatarsewu sendiri ada sekitar 80 usaha pengasapan ikan asap. Jumlah itu memberikan efek domino dalam serapan tenaga kerja. Warga yang dulunya nganggur bisa ikut bekerja membantu usaha ikan asap. Apalagi selama pandemi ini banyak yang terkena PHK.
Omset yang terus naik juga menambah produksi ikan asap. Makanya para warga banyak yang diberdayakan. Ada yang merawat ikan mulai dari membersihkan sisik, jeroan sampai meletakan kayu. "Proses pengasapan juga banyak yang dibantu para tetangganya," katanya.
Kebiasaan warga untuk berkolaborasi menjadi kunci. Sejak dibantu untuk peningkatan produksi oleh Pertagas, para warga semakin giat dalam menghasilkan ikan asap yang disebar ke berbagai wilayah. Para nelayan terus mandiri, mereka tak hanya mengantungkan penghasilan dari tangkapan ikan, namun juga mengolahnya menjadi komoditas yang tinggi.
Kilau Seba dan Jalur Pemasaran Online
Ikan asap di Penatarsewu menjadi warisan tradisi yang sudah lama dijalankan sejak dulu. Kebiasaan untuk mengolah ikan dengan asap yang panas dan metode yang tepat menghasilkan rasa yang maknyus di lidah pelanggan. Kualitas rasa dan ikan yang segar menjadi andalannya, selebihnya menjadi sejarah.
Hampir semua warga di Sidoarjo dan Surabaya mengetahui kelezatan ikan asap dari warga Penatarsewu. Namun, kendala klasik terkait stabilitas produksi di tengah permintaan pasar yang tinggi, dulunya menjadi masalah utama. Kapasitas produksi yang tak mencukupi membuang banyak kesempatan warga untuk mendulang cuan dari derasnya permintaan ikan asap harus terlepas.
Melihat peluang dan kondisi yang dialami warga di Penatarsewu, PT Pertamina Gas (Pertagas) mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melakukan pendampingan pada para warga yang menekuni bisnis ikan asap.
Lihat Juga :
tulis komentar anda