Poltekpar Makassar Bantu Pengembangan Wisata Kabupaten Mamasa

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 22:22 WIB
Politeknik Pariwisata Makassar, melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mamasa, untuk pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Politeknik Pariwisata Makassar , melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mamasa, untuk pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.

Hal ini ditandai dengan Seminar Laporan Akhir, Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Mamasa Tahun 2021-2036 di ruang pola bupati Mamasa, Jum’at (1/10/2021).

Kepala Dinas Pariwisata Mamasa, Rahmat Taula’bi mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan seminar laporan akhir yang memberikan gambaran kepada pemerintah dalam upaya penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Mamasa. "Rencana ditetapkan mulai 2021 hingga 2036 ke depan,” kata Rahmat.





Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, Muhammad Arifin, menyampaikan bahwa tupoksi Poltekpar Makassar yang salah satunya melakukan Tri Dharma perguruan tinggi dengan berkolaborasi dalam melaksanakan penelitian, pengkajian untuk dapat melahirkan RIPPARKAB Kabupaten Mamasa ini.

“Ripparkab ini bisa meletakkan dasar-dasar pembangunan kepariwisataan, termasuk menentukan obyek wisata yang dianggap strategis untuk dikembangkan. Tentunya pembangunan pariwisata tidak terlepas dari peran serta OPD, Camat, Lurah dan kepala desa Kabupaten Mamasa ," kata dia.

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda dalam Sambutan dan sekaligus membuka kegiatan ini menyampaikan pengembangan pariwisata Kabupaten Mamasa sebagai destinasi wisata unggulan Sulawesi Barat.

"Yang selalu kita banggakan, tidak lepas dari potensi alam dan budaya yang dalam pengembangannya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak untuk saling berinteraksi, bersinergi dan berkolaborasi," katanya.



Dirinya menjelaskan, pariwisata telah berkembang menjadi lebih rumit dan kompleks sehingga dalam konteks tata ruang wilayah industri pariwisata memiliki posisi ruang strategis dan tidak terpisahkan dengan rencana tata ruang wilayah sebuah daerah.

"Sehingga rencana pembangunan pariwisata tidak dapat berdiri sendiri, tetapi setiap daerah mengembangkan sesuai kompetensi dan karakteristik sumber daya masing-masing," jelasnya.
(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content