Selama 8 Bulan, Jumlah Kendaraan Bermotor di Jawa Timur Bertambah 490.000 Unit

Senin, 13 September 2021 - 14:56 WIB
Selama delapan bulan, jumlah kendaraan bermotor di jawa Timur bertambah 490.000 unit.Foto/ilustrasi
SURABAYA - Penjualan kendaraan bermotor di Jawa Timur (Jatim), baik roda dua maupun roda empat mulai menggeliat. Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim menunjukkan, selama Januari – Agustus 2021, kendaraan baru di Jatim bertambah 490.000 unit.

Jumlah itu terdiri atas 432.394 objek kendaraan roda dua. Sedangkan roda empat sebanyak 57.606 unit. “Masih ada sisa empat bulan lagi. Saya kira penjualan kendaraan akan terus bergerak naik karena ekonomi mulai bangkit,” kata Kepala Bidang Pajak Bapenda Jatim M Purnomo Sidi, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Keluarga Alumni Universitas Jember Gelar Vaksinasi 5.000 Dosis di Gresik



Meski tidak menjelaskan secara detail angka pertumbuhan penjualan dibanding tahun lalu, namun Purnomo menyatakan mulai ada kenaikan penjualan. Menurutnya, hal ini disebabkan adanya kebijakan penghapusan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah mencapai 100 persen. “Jadi masyarakat berlomba-lomba untuk membeli kendaraan,” terang Purnomo.

Lebih jauh dia menjelaskan, jika dibanding dengan sebelum pandemi, angka penjualan kendaraan di Jatim sangat jauh berkurang. Hal ini akibat perekonomian merosot akibat adanya sejumlah pembatasan kegiatan. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun.

“Tidak hanya penurunan penjualan, tapi penjualannya itu anjlok. Padahal sebelum pandemi penjualan kendaraan bermotor di Jatim bisa tumbuh antara 8 hingga 9 persen,” ujarnya.

Baca juga: Muncul Fakta Baru Kematian Bocah Korban Pertama Dugaan Ritual Pesugihan di Gowa

Sementara itu, Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center (HSC), dealer mobil Honda di Jawa Timur (Jatim), Bali dan Nusa Tenggara (Nusra), Wendy Miharja mengatakan, pembebasan PPnBM sangat membantu mendongkrak pasar otomotif. Contohnya, lanjut Wendy, penjualan HSC pada Mei 2021 targetnya 840 unit, tetapi realisasinya 1.115 unit.

Dibandingkan Mei 2020, naiknya permintaan sampai 5 kali lipat. “Meski ada rencana perpanjangan pembebasan PPnBM, kami belum akan merevisi target penjualan. Namun pada semester II 2021 ini diharapkan kondisi ekonomi semakin membaik dan kasus COVID-19 bisa melandai,” harapnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content