Vaksinasi Lansia di Makassar Lambat, Penolakan Jadi Kendala Utama

Rabu, 08 September 2021 - 09:04 WIB
Vaksinasi Covid-19 bagi lansia berjalan paling lambat. Penolakan menjadi faktor utama. Foto: Dok/SINDOnews
MAKASSAR - Vaksinasi Covid-19 bagi lansia berjalan paling lambat. Penolakan menjadi faktor utama sulitnya vaksinasi dilakukan. Padahal lansia merupakan kategori yang sangat rentan.

Tercatat per 6 September, jumlah vaksinasi lansia baru mencapai 26.916 atau 26,57 dari target 101.286 orang. Angka tersebut jauh dibandingkan dengan vaksinasi petugas publik yang realisasinya bahkan sudah melewati target, yaitu mencapai 362,15 persen atau 442.370 dari target 122.125, atau tenaga kesehatan yang target terkecil mencapai 15.840 namun realisasinya sudah mencapai 87,81 persen atau sebanyak 13.909.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Nursaidah Sirajuddin mengakui lambannya progres vaksinasi lansia disebabkan adanya penolakan personal dan keluarga yang cukup tinggi.



"Memang lansia ini bukan hanya Makassar yang progresnya sangat kecil, semua provinsi di Indonesia terkendala pada vaksinasi lansia," tuturnya kepada SINDOnews.



Pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya, salah satunya lewat program drive thru khusus lansia. Namun selang sebulan program berjalan, tak ditemukan peningkatan yang signifikan.

"Kita lakukan di PIPO (drive thru) kemarin. Sebulan kita lakukan, peningkatan juga sangat sedikit," lanjutnya.

Nursaidah berharap, agar lingkungan keluarga lansia ikut mendukung pelaksanaan vaksinasi. Selama ini, kerabat dianggap ikut berperan menolak vaksinasi terhadap lansia.

"Setelah kita lihat evaluasinya ternyata tidak hanya lansianya, dari anak sendiri yang orang tuanya tidak mau divaksin, kita sudah, Pemkot sudah fasilitasi, apapun caranya agar lansia mau datang divaksin," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content