Kembali Belajar di Sekolah, Ini Perasaan Bahagia Anak-anak
Senin, 06 September 2021 - 09:45 WIB
SURABAYA - Pembelajaran tatap muka (PTM) yang ditunggu lama oleh anak-anak akhirnya tiba. Beragam ekspresi bahagia itu ditunjukan ketika mereka mulai datang ke kelas yang lama tak dijumpainya, Senin (6/9/2021).
Sejak pagi, jalanan di Kota Pahlawan sudah ramai dengan wali murid yang mengantarkan anaknya. Mereka terlihat membekali anknya dengan kebutuhan protokol kesehatan yang ketat. Memakai masker dan face shield.
“Sejak tadi malam katanya nggak bisa tidur mikirin mau sekolah. Sudah kangen dengan suasana belajar di kelas,” kata Widyati (38), salah satu wali murid.
Sekolah-sekolah yang sudah membuka PTM juga terlihat detail dalam mengatur sirkulasi keluar dan masuk sekolah. Berbagai tanda juga dipasang untuk melintas maupun tempat cuci tangan yang hampir di sediakan di tiap sudut ruangan.
Tempat mengantar siswa juga dibatasi dengan penjagaan serta antrean yang melarang ada kerumunan. “Tadi di depan sudah ada yang menjemput dan mengarahkan,” imbuhnya.
Maulana, salah satu siswa SMP di Surabaya mengaku senang bisa kembali belajar tatap muka. Meskipun durasi belajar hanya dua jam, dirinya tetap merasa senang bisa belajar di kelas. “Tadi sudah bawa bekal, bawa masker cadangan juga sama face shield,” ungkapnya.
Di Surabaya sendiri untuk tingkat SMP baru ada 15 sekolah yang resmi melaksanakan PTM. Sisanya sekolah-sekolah tersebut masih melaksanakan ujicoba sambil menunggu asesment keluar.
Sejak pagi, jalanan di Kota Pahlawan sudah ramai dengan wali murid yang mengantarkan anaknya. Mereka terlihat membekali anknya dengan kebutuhan protokol kesehatan yang ketat. Memakai masker dan face shield.
“Sejak tadi malam katanya nggak bisa tidur mikirin mau sekolah. Sudah kangen dengan suasana belajar di kelas,” kata Widyati (38), salah satu wali murid.
Sekolah-sekolah yang sudah membuka PTM juga terlihat detail dalam mengatur sirkulasi keluar dan masuk sekolah. Berbagai tanda juga dipasang untuk melintas maupun tempat cuci tangan yang hampir di sediakan di tiap sudut ruangan.
Tempat mengantar siswa juga dibatasi dengan penjagaan serta antrean yang melarang ada kerumunan. “Tadi di depan sudah ada yang menjemput dan mengarahkan,” imbuhnya.
Maulana, salah satu siswa SMP di Surabaya mengaku senang bisa kembali belajar tatap muka. Meskipun durasi belajar hanya dua jam, dirinya tetap merasa senang bisa belajar di kelas. “Tadi sudah bawa bekal, bawa masker cadangan juga sama face shield,” ungkapnya.
Di Surabaya sendiri untuk tingkat SMP baru ada 15 sekolah yang resmi melaksanakan PTM. Sisanya sekolah-sekolah tersebut masih melaksanakan ujicoba sambil menunggu asesment keluar.
(don)
tulis komentar anda