Surabaya Sudah Zona Kuning, Cara Ini Terbukti Ampuh Tekan Penularan COVID-19
Rabu, 01 September 2021 - 16:22 WIB
Baca juga: Warga Sleman Jadi Miliarder Dadakan karena Dapat Ganti Untung Proyek Tol, Bupati: Jangan Boros!
Ia meyakini, bahwa dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, maka Kota Surabaya bisa segera menuju ke zona hijau. Sebab, pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakatnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita juga mengaku bersyukur, kini Surabaya telah berstatus zona kuning. Menurut dia, untuk mempertahankan atau menurunkan zona kuning ke hijau, adalah dengan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Kita walaupun sudah zona kuning, tetap harus waspada, tetap jaga protokol kesehatan. Yang harus kita lakukan adalah tetap 3M dan tracing, testing masif. Semakin cepat kita menemukan kasus, semakin cepat kita isolasi dan diobati, Insya Allah," kata Feny.
Ia menambahkan, salah satu indikator yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau menurunkan kasus COVID-19 adalah dengan memperbanyak testing dan tracing. Karena itu, pihaknya ingin agar tracing dan testing di Surabaya ke depan bisa lebih dimasifkan.
"Kita testing mencapai 4.500. Untuk yang tracing kita sudah 1:28. Kalau target dari pusat (nasional) 1:15, tetapi kita sudah 1:28. Menurut saya adalah setiap kontak erat harus tetap kita temukan di manapun," jelasnya
Lihat Juga: Angka Stunting di Surabaya Turun Menjadi 600 Anak pada 2023, Wali Kota: Akhir Tahun Target 150
Ia meyakini, bahwa dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, maka Kota Surabaya bisa segera menuju ke zona hijau. Sebab, pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakatnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita juga mengaku bersyukur, kini Surabaya telah berstatus zona kuning. Menurut dia, untuk mempertahankan atau menurunkan zona kuning ke hijau, adalah dengan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Kita walaupun sudah zona kuning, tetap harus waspada, tetap jaga protokol kesehatan. Yang harus kita lakukan adalah tetap 3M dan tracing, testing masif. Semakin cepat kita menemukan kasus, semakin cepat kita isolasi dan diobati, Insya Allah," kata Feny.
Ia menambahkan, salah satu indikator yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau menurunkan kasus COVID-19 adalah dengan memperbanyak testing dan tracing. Karena itu, pihaknya ingin agar tracing dan testing di Surabaya ke depan bisa lebih dimasifkan.
"Kita testing mencapai 4.500. Untuk yang tracing kita sudah 1:28. Kalau target dari pusat (nasional) 1:15, tetapi kita sudah 1:28. Menurut saya adalah setiap kontak erat harus tetap kita temukan di manapun," jelasnya
Lihat Juga: Angka Stunting di Surabaya Turun Menjadi 600 Anak pada 2023, Wali Kota: Akhir Tahun Target 150
(msd)
tulis komentar anda