Kota Makassar Dinilai Terlalu Cepat Longgarkan Aturan
Jum'at, 29 Mei 2020 - 08:17 WIB
MAKASSAR - Situasi arus lalu-lintas pada jalan-jalan utama di Kota Makassar , mulai padat dan ramai dengan lalu-lalang kendaraan bermotor. Bahkan mulai terjadi penumpukan kendaraan di sejumlah titik akibat terjebak kemacetan.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO dari pukul 17.00-19.00 Wita kemarin, titik kemacetan terjadi di sekitar perempatan Jalan Veteran Selatan-Landak Lama-Andi Djemma. Proyek galian di Jalan Veteran Selatan jadi pemicunya. Kemacetan juga terjadi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Boulevard khususnya depan Ramayana.
Demikian juga dengan pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko yang tutup pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sudah banyak yang buka termasuk Toko Agung di Jalan Ratulangi. Begitupun dengan toko-toko di Jalan Veteran Selatan, Veteran Utara, Gunung Bulusaraung, dan Masjid Raya sebagian besar sudah buka.
Sejumlah pusat perbelanjaan modern seperti mal juga telah dibuka seperti Trans Studio Mall (TSM), Jalan Metro Tanjung Bunga. Sedangkan Nipah Mall di Jalan Perintis Kemerdekaan tampak masih tutup.
Berbagai pihak menilai kebijakan membuka pusat-pusat perbelanjaan serta membolehkan pesta pernikahan di Makassar terlalu cepat di saat jumlah kasus aktif virus korona (COVID-19) belum menunjukkan angka penurunan.
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari menyoroti kebijakan Pj Wali Kota Makassar , Yusran Jusuf yang terlalu cepat melonggarkan aturan khususnya resepsi penikahan. “Kebijakan itu belumlah saatnya untuk ditetapkan, orang yang terpapar virus COVID-19 ini jumlah penurunannya belum signifikan,” katanya di Makassar, kemarin.
Dia juga meminta agar Pemkot Makassar bersinergi dengan kebijakan pemerintah pusat terkait pola hidup normal baru atau new normal. Diketahui, pada skenario new normal yang dirancang pemerintah pusat, toko, pasar, dan mall baru diperbolehkan buka dengan protokol kesehatan pada fase dua yakni mulai 8 Juni.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO dari pukul 17.00-19.00 Wita kemarin, titik kemacetan terjadi di sekitar perempatan Jalan Veteran Selatan-Landak Lama-Andi Djemma. Proyek galian di Jalan Veteran Selatan jadi pemicunya. Kemacetan juga terjadi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Boulevard khususnya depan Ramayana.
Demikian juga dengan pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko yang tutup pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sudah banyak yang buka termasuk Toko Agung di Jalan Ratulangi. Begitupun dengan toko-toko di Jalan Veteran Selatan, Veteran Utara, Gunung Bulusaraung, dan Masjid Raya sebagian besar sudah buka.
Sejumlah pusat perbelanjaan modern seperti mal juga telah dibuka seperti Trans Studio Mall (TSM), Jalan Metro Tanjung Bunga. Sedangkan Nipah Mall di Jalan Perintis Kemerdekaan tampak masih tutup.
Berbagai pihak menilai kebijakan membuka pusat-pusat perbelanjaan serta membolehkan pesta pernikahan di Makassar terlalu cepat di saat jumlah kasus aktif virus korona (COVID-19) belum menunjukkan angka penurunan.
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari menyoroti kebijakan Pj Wali Kota Makassar , Yusran Jusuf yang terlalu cepat melonggarkan aturan khususnya resepsi penikahan. “Kebijakan itu belumlah saatnya untuk ditetapkan, orang yang terpapar virus COVID-19 ini jumlah penurunannya belum signifikan,” katanya di Makassar, kemarin.
Dia juga meminta agar Pemkot Makassar bersinergi dengan kebijakan pemerintah pusat terkait pola hidup normal baru atau new normal. Diketahui, pada skenario new normal yang dirancang pemerintah pusat, toko, pasar, dan mall baru diperbolehkan buka dengan protokol kesehatan pada fase dua yakni mulai 8 Juni.
Lihat Juga :
tulis komentar anda