Keadaan Makin Sulit, Warga Rembang Desak Pemerintah Hentikan PPKM

Minggu, 08 Agustus 2021 - 16:26 WIB
Mobil polisi melintas di Jl. Pemuda Rembang, untuk memantau kepatuhan PPKM.
REMBANG - Tokoh warga di Desa Sawahan, Rembang, Sukaryono mendesak pemerintah untuk memperlonggar kegiatan ekonomi masyarakat, karena kebijakan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat-Red) secara beruntun, membuat rakyat terutama kalangan menengah ke bawah semakin menderita.

Sukaryono, berpendapat sudah saatnya PPKM dihentikan atau tidak diperpanjang lagi. Namun pemerintah harus lebih fokus memulihkan kegiatan ekonomi masyarakat, dengan tetap memperketat protokol kesehatan.

“Karena kita tidak menafikkan sudah banyak korban akibat pandemi ini. Jadi kegiatan ekonomi sangat diperlukan, penanganan pandemi juga diperhatikan,“ tandasnya, Minggu (8/8/2021).



Ia menganggap masyarakat kalangan bawah sudah menjerit, lantaran mereka tidak memiliki penghasilan tetap seperti halnya pegawai negeri maupun aparat TNI/Polri. Jika pemerintah tidak mampu mencukupi kebutuhan warganya, mestinya jangan memberlakukan kebijakan pembatasan-pembatasan.

Baca juga: 8 Kali Luncurkan Awan Panas Warga di Sekitar Merapi Diminta Waspada

Sukaryono menambahkan saat ini rakyat membutuhkan kebijakan yang lebih tepat. “Bebaskan rakyat beraktivitas. Tugas negara menerapkan Prokes 5 M dengan ketat. Serahkan tugas itu kepada TNI/Polri, “ kata Sukaryono.

Termasuk penutupan pasar setiap hari Jum’at di Kabupaten Rembang, menurutnya tidak perlu, karena memberatkan beban pedagang maupun pihak-pihak lain yang bergantung pada operasional pasar.

Ia berharap pasar dibuka seperti biasa, tapi ada pengaturan keluar masuk pengunjung, dengan menjalankan protokol kesehatan.

“Saya kira tidak perlu pasar ditutup tiap Jum’at. Biarkan buka, tapi TNI/Polri dikerahkan untuk menjaga. Kalau perlu pengaturan pintu masuk dan keluar secara khusus, biar mudah pengawasan. Lha tugas Pemda memfasilitasi logistik yang dibutuhkan aparat, dalam menegakkan aturan Protkes, “ pungkasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content