Jelang Berakhirnya PPKM Level 4, Ini Kondisi Kasus COVID-19 di Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kota Bandung hampir satu bulan lamanya menerapkan PPKM Darurat hingga level 4. Kendati begitu, hingga awal Agustus 2021 ini, jumlah kasus COVID-19 masih cukup tinggi. Walaupun warga yang melakukan perawatan di rumah sakit (BOR) cenderung turun.
Data per Kamis 5 Agustus 2021, konfirmasi aktif tercatat total 6.416 kasus atau berkurang 435 kasus. Jumlah konfirmasi sembuh 30.749 orang atau bertambah 568 orang. Sedangkan konfirmasi meninggal mencapai 1.300 orang. Namun tren laju jasus konfirmasi, dibandingkan dengan 14 hari sebelumnya menurun dari 387,4 orang per hari menjadi 329,6 orang per hari.
Baca juga: 1,5 Juta Pekerja di Jabar Terdata Bakal Terima BSU Sebesar Rp1 Juta
Pada puncak pandemi Juli lalu, penambahan kasus aktif bisa mencapai 500 orang per hari. "Alhamdulillah tren laju konfirmasi aktif di Kota Bandung terus menurun," ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
Di sisi lain, Pemkot Bandung juga mencatat angka BOR yang terus menurun. Saat ini BOR di Kota Bandung juga sudah di angka 53,35 persen. Dengan demikian, BOR di Kota Bandung telah memenuhi standar WHO yaitu 60 persen.
Data 5 Agustus 2021, di 30 Rumah Sakit di Kota Bandung keterisian untuk pasien konfirmasi dan suspek sebanyak 1.186 tempat tidur. Jumlah tersebut sekitar 53,35 persen dari 2.223 tempat tidur yang ada.
Keterisian tersebut berkurang 87 tempat tidur dari hari sebelumnya. Berarti tersedia 1.037 tempat tidur kosong di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung.
Sedangkan tempat isolasi untuk kasus konfirmasi tanpa gejala di 3 hotel, per 5 Agustus 2021, jumlah keterisian 48 kamar dari 135 kamar yang tersedia atau hanya terisi sekitar 35,6 persen. Saat ini, terdapat 7.981 kasus Covid-19 yang tengah isolasi mandiri di rumah dan dipantau oleh Puskesmas dan Tim Kewilayahan (Kecamatan, Kelurahan, RW).
"Mang Oded mengimbau warga Bandung tetap waspada dan menjaga prokes agar kasus Covid-19 di Kota Bandung terus melandai," ajaknya.
Selain mengedukasi dan menegakan aturan protokol kesehatan, Pemkot Bandung juga tengah masif melakukan vaksinasi Tahap 2 dan 3 dengan sasaran tenaga kesehatan (perluasan), lansia dan pelayan publik, masyarakat rentan, umum dan remaja.
Data per Kamis 5 Agustus 2021, konfirmasi aktif tercatat total 6.416 kasus atau berkurang 435 kasus. Jumlah konfirmasi sembuh 30.749 orang atau bertambah 568 orang. Sedangkan konfirmasi meninggal mencapai 1.300 orang. Namun tren laju jasus konfirmasi, dibandingkan dengan 14 hari sebelumnya menurun dari 387,4 orang per hari menjadi 329,6 orang per hari.
Baca juga: 1,5 Juta Pekerja di Jabar Terdata Bakal Terima BSU Sebesar Rp1 Juta
Pada puncak pandemi Juli lalu, penambahan kasus aktif bisa mencapai 500 orang per hari. "Alhamdulillah tren laju konfirmasi aktif di Kota Bandung terus menurun," ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
Di sisi lain, Pemkot Bandung juga mencatat angka BOR yang terus menurun. Saat ini BOR di Kota Bandung juga sudah di angka 53,35 persen. Dengan demikian, BOR di Kota Bandung telah memenuhi standar WHO yaitu 60 persen.
Data 5 Agustus 2021, di 30 Rumah Sakit di Kota Bandung keterisian untuk pasien konfirmasi dan suspek sebanyak 1.186 tempat tidur. Jumlah tersebut sekitar 53,35 persen dari 2.223 tempat tidur yang ada.
Keterisian tersebut berkurang 87 tempat tidur dari hari sebelumnya. Berarti tersedia 1.037 tempat tidur kosong di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung.
Sedangkan tempat isolasi untuk kasus konfirmasi tanpa gejala di 3 hotel, per 5 Agustus 2021, jumlah keterisian 48 kamar dari 135 kamar yang tersedia atau hanya terisi sekitar 35,6 persen. Saat ini, terdapat 7.981 kasus Covid-19 yang tengah isolasi mandiri di rumah dan dipantau oleh Puskesmas dan Tim Kewilayahan (Kecamatan, Kelurahan, RW).
"Mang Oded mengimbau warga Bandung tetap waspada dan menjaga prokes agar kasus Covid-19 di Kota Bandung terus melandai," ajaknya.
Selain mengedukasi dan menegakan aturan protokol kesehatan, Pemkot Bandung juga tengah masif melakukan vaksinasi Tahap 2 dan 3 dengan sasaran tenaga kesehatan (perluasan), lansia dan pelayan publik, masyarakat rentan, umum dan remaja.
(msd)