Varian Delta Serang Kampung di Banyumas, Emak-emak Jadi Nakes Dadakan
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 17:30 WIB
Dia menyampaikan, optimalisasi ibu-ibu Dawis menjadi nakes dadakan itu dimulai sejak muncul varian Delta. Sebab, di desanya banyak warga yang positif.
"Total ada 16 orang yang kami latih untuk dijadikan nakes dadakan. Mereka dilatih cara penanganan pasien termasuk cara melindungi diri agar tidak tertular. Kami dari desa memfasilitasi, dari bidan memfasilitasi dan semuanya mendukung," jelasnya.
Pihaknya mengatakan sengaja mengoptimalkan Dawis karena mereka yang berada dekat dengan pasien. Kalau mengandalkan RT, cakupannya terlalu luas.
"Alhamdulillah dengan optimalisasi Dawis sebagai nakes dadakan ini, masyarakat semakin terpantau dengan baik. Karena kan 10 rumah itu satu Dawis, jadi lebih dekat cakupannya. Selain membantu penanganan pasien, dengan adanya nakes dadakan dari Dawis ini juga meningkatkan kepedulian masyarakat pada tetangga," tandasnya.
Bukan hanya mendapatkan edukasi teoretis, namun ibu-ibu tersebut juga benar-benar melaksanakan pemeriksaan pasien COVID-19 dengan menerapkan prokes ketat. Mereka dibekali pakaian APD lengkap ketika mengecek pasien isolasi.
"Kami diajari cara mengecek pasien. Diajari ngecek suhu, cek saturasi oksigen pakai oxymeter, diajari ngecek tekanan darah, dan menanyakan keluhan-keluhan pasien. Tiap hari kami datang ke pasien yang isolasi mandiri dan melaporkan hasil pantauan kami di grup WA yang ada pak lurah dan bu bidan di dalamnya," kata mereka.
"Total ada 16 orang yang kami latih untuk dijadikan nakes dadakan. Mereka dilatih cara penanganan pasien termasuk cara melindungi diri agar tidak tertular. Kami dari desa memfasilitasi, dari bidan memfasilitasi dan semuanya mendukung," jelasnya.
Pihaknya mengatakan sengaja mengoptimalkan Dawis karena mereka yang berada dekat dengan pasien. Kalau mengandalkan RT, cakupannya terlalu luas.
"Alhamdulillah dengan optimalisasi Dawis sebagai nakes dadakan ini, masyarakat semakin terpantau dengan baik. Karena kan 10 rumah itu satu Dawis, jadi lebih dekat cakupannya. Selain membantu penanganan pasien, dengan adanya nakes dadakan dari Dawis ini juga meningkatkan kepedulian masyarakat pada tetangga," tandasnya.
Bukan hanya mendapatkan edukasi teoretis, namun ibu-ibu tersebut juga benar-benar melaksanakan pemeriksaan pasien COVID-19 dengan menerapkan prokes ketat. Mereka dibekali pakaian APD lengkap ketika mengecek pasien isolasi.
"Kami diajari cara mengecek pasien. Diajari ngecek suhu, cek saturasi oksigen pakai oxymeter, diajari ngecek tekanan darah, dan menanyakan keluhan-keluhan pasien. Tiap hari kami datang ke pasien yang isolasi mandiri dan melaporkan hasil pantauan kami di grup WA yang ada pak lurah dan bu bidan di dalamnya," kata mereka.
(shf)
tulis komentar anda