Varian Delta Serang Kampung di Banyumas, Emak-emak Jadi Nakes Dadakan
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 17:30 WIB
BANYUMAS - Tingginya angka kasus COVID-19 bukan hanya berdampak rumah sakit penuh namun juga tenaga kesehatan (nakes) kewalahan. Untuk itu, timbul inisiatif warga Desa Karangnangka, Banyumas , Jateng melatih ibu-ibu menjadi nakes dadakan.
Baca juga: Jalan Berliku Pembayaran Insentif Nakes Pelayanan COVID-19, Ini Penjelasannya
Gagasan itu disampaikan Kades Karangnangka Sunarto. Dia bersama perangkatnya bertekad melakukan yang terbaik bagi warga untuk penanganan pandemi COVID-19.
Baca juga: Apresiasi Perjuangan Nakes, Pasmar 1 Berikan Paket Sembako dan Piagam Penghargaan
"Kami punya grup WA (WhatsApp), untuk memantau semua warga. Jadi tiap hari kami cek, ana ora wargane sing meriang (ada tidak warganya yang sakit). Kalau ada langsung ditangani," kata Sunarto, Jumat (6/8/2021).
Selain itu, di desanya tersebut terdapat 33 warga yang positif COVID-19. Mereka menjalani isolasi di rumah, sehingga keluarga serumah pasien dianggap positif dan juga wajib melakukan isolasi.
"Urusan permakanan kita support. Ada iuran dari RT dan warga sekitar. Dari kami juga berikan, tentu melihat apakah dia layak atau tidak," tegasnya.
Sunarto menambahkan, telah mengajari ibu-ibu Dasawisma untuk dijadikan tenaga kesehatan dadakan. Emak-emak itu bertugas mengecek kesehatan pasien positif COVID-19 setiap hari.
"Kalau mengandalkan bidan desa saja kan kasihan, 24 jam ora turu (tidak istirahat). Makane Dawis tak optimalna (makanya Dawis saya optimalkan). Ana wong 16, ibu-ibu Dawis sing dadi nakes dadakan (ada 16 orang ibu-ibu Dawis yang jadi nakes dadakan)," terangnya.
Baca juga: Jalan Berliku Pembayaran Insentif Nakes Pelayanan COVID-19, Ini Penjelasannya
Gagasan itu disampaikan Kades Karangnangka Sunarto. Dia bersama perangkatnya bertekad melakukan yang terbaik bagi warga untuk penanganan pandemi COVID-19.
Baca juga: Apresiasi Perjuangan Nakes, Pasmar 1 Berikan Paket Sembako dan Piagam Penghargaan
"Kami punya grup WA (WhatsApp), untuk memantau semua warga. Jadi tiap hari kami cek, ana ora wargane sing meriang (ada tidak warganya yang sakit). Kalau ada langsung ditangani," kata Sunarto, Jumat (6/8/2021).
Selain itu, di desanya tersebut terdapat 33 warga yang positif COVID-19. Mereka menjalani isolasi di rumah, sehingga keluarga serumah pasien dianggap positif dan juga wajib melakukan isolasi.
"Urusan permakanan kita support. Ada iuran dari RT dan warga sekitar. Dari kami juga berikan, tentu melihat apakah dia layak atau tidak," tegasnya.
Sunarto menambahkan, telah mengajari ibu-ibu Dasawisma untuk dijadikan tenaga kesehatan dadakan. Emak-emak itu bertugas mengecek kesehatan pasien positif COVID-19 setiap hari.
"Kalau mengandalkan bidan desa saja kan kasihan, 24 jam ora turu (tidak istirahat). Makane Dawis tak optimalna (makanya Dawis saya optimalkan). Ana wong 16, ibu-ibu Dawis sing dadi nakes dadakan (ada 16 orang ibu-ibu Dawis yang jadi nakes dadakan)," terangnya.
tulis komentar anda