PPKM Darurat, 70 Warga Banten Meninggal Saat Isoman
Minggu, 01 Agustus 2021 - 17:15 WIB
SERANG - Warga Banten yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah terus bertambah, kali ini sebanyak 70 orang tercacat meninggal selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga level 4 .
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, dari total jumlah 22.194 kasus aktif di Banten, mayoritas pasien COVID-19 menjalani isoman di rumah masing-masing karena mereka masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Mungkin ada yang takut (ke rumah sakit) tapi dari hasil capaian antigen ini kebanyakan orang positif tanpa gejala.Yang meninggal saat isolasi di rumah dari mulai PPKM darurat sampai PPKM level empat," kata AtiMinggu (1/8/2021).
Mereka yang sedang menjalani isoman di rumah dilakukan pemantauan oleh pihak puskesmas dan mendapat bantuan obat-obatan dari pemerintah pusat. Meski, bantuan obat dari pusat belum mencukupi untuk menjangkau seluruh pasien OTG di Banten.
"Maka Pak Gubernur memerintahkan untuk pemprov menssuport kekurangan dari obat-obatan yang diberikan pemerintah pusat," katanya.
Disampaikan Ati, meski kasus aktif di Banten cukup lumayan tinggi sebanyak 22 ribu kasus, namun untuk tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit turun menjadi 80 persen yang sebelumnya menyentuh angka 90 persen lebih. "Jadi kebanyakan mereka OTG tanpa perlu ke rumah sakit," katanya.
Sementara itu, status PPKM di Kota Serang turun dari Level 4 menjadi Level 3. Sejumlah kegiatan masyarakat kembali dilonggarkan.
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, dari total jumlah 22.194 kasus aktif di Banten, mayoritas pasien COVID-19 menjalani isoman di rumah masing-masing karena mereka masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Mungkin ada yang takut (ke rumah sakit) tapi dari hasil capaian antigen ini kebanyakan orang positif tanpa gejala.Yang meninggal saat isolasi di rumah dari mulai PPKM darurat sampai PPKM level empat," kata AtiMinggu (1/8/2021).
Mereka yang sedang menjalani isoman di rumah dilakukan pemantauan oleh pihak puskesmas dan mendapat bantuan obat-obatan dari pemerintah pusat. Meski, bantuan obat dari pusat belum mencukupi untuk menjangkau seluruh pasien OTG di Banten.
"Maka Pak Gubernur memerintahkan untuk pemprov menssuport kekurangan dari obat-obatan yang diberikan pemerintah pusat," katanya.
Disampaikan Ati, meski kasus aktif di Banten cukup lumayan tinggi sebanyak 22 ribu kasus, namun untuk tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit turun menjadi 80 persen yang sebelumnya menyentuh angka 90 persen lebih. "Jadi kebanyakan mereka OTG tanpa perlu ke rumah sakit," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, status PPKM di Kota Serang turun dari Level 4 menjadi Level 3. Sejumlah kegiatan masyarakat kembali dilonggarkan.
tulis komentar anda