COVID-19 Mengila, Barak Pengungsian Merapi di Sleman Jadi Ruang Isolasi Mandiri
Sabtu, 26 Juni 2021 - 18:30 WIB
SLEMAN - Laju penularan COVID-19 di Sleman, semakin tidak terkendali. Hingga Sabtu (26/6/2021) pukul 15.00 WIB, tercatat ada 325 penambahan kasus poistif COVID-19 . Kini kasus positif COVID-19 di Sleman, menjadi 21.553 orang.
Sedangkan pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 76 kasus, dan yang meninggal bertambah tujuh kasus. Secara akumulasi rincian dari 21.553 kasus terkonfirmasi dirawat 4.722 kasus, sembuh 16.232 kasus, dan meninggal 599 kasus.
Penambahan kasus ini menyebabkan selter isolasi fasilitas kesehatan darurat COVID-19 (FKDC) di Asrama Haji DIY, dan Rusunawa Gemawang, Mlati, serta Rusunawa UII penuh. Sebab antara kapasitas dengan tambahan kasus tidak imbang. "Ya saat ini semua selter isolasi penuh," kata Sekda Sleman, Hatda Kiswaya, Sabtu (26/6/2021).
Harda menjelaskan, dengan penuhnya selter isolasi ini, sebagai solusinya, selain bisa melakukan isolasi di selter kalurahan yang sudah siap maupun isolasi mandiri (isoman) baik di rumah maupun tempat yang memenuhi syarat untuk isolasi, juga menjadikan barak pengungsian sebagai selter isolasi. "Semua barak digunakan untuk selter isolasi, sekarng sudah disiapkan. Termasuk selter Unisa yang memiliki kapasitas 70 bed juga sudah bisa digunakan," jelasnya.
Untuk itu dengan kondisi tersebut, Harda berharap masyarakat tetap mematuhi dan melaksanana protokol kesehatan (prokes). Yaitu memakai masker, mencuri tangan dengan sabun di air mengalir atau handsanitizer, menjaga jarak, tidak berkerumuan dan mengurangi mobilitas. Diharapkan dengan langkah ini, kasus COVID-19 bisa ditekan. "Ini yang harus menjadi perhatian bersama, tidak abai terhadap prokes," paparnya.
Sedangkan pasien positif COVID-19 yang sembuh bertambah 76 kasus, dan yang meninggal bertambah tujuh kasus. Secara akumulasi rincian dari 21.553 kasus terkonfirmasi dirawat 4.722 kasus, sembuh 16.232 kasus, dan meninggal 599 kasus.
Penambahan kasus ini menyebabkan selter isolasi fasilitas kesehatan darurat COVID-19 (FKDC) di Asrama Haji DIY, dan Rusunawa Gemawang, Mlati, serta Rusunawa UII penuh. Sebab antara kapasitas dengan tambahan kasus tidak imbang. "Ya saat ini semua selter isolasi penuh," kata Sekda Sleman, Hatda Kiswaya, Sabtu (26/6/2021).
Baca Juga
Harda menjelaskan, dengan penuhnya selter isolasi ini, sebagai solusinya, selain bisa melakukan isolasi di selter kalurahan yang sudah siap maupun isolasi mandiri (isoman) baik di rumah maupun tempat yang memenuhi syarat untuk isolasi, juga menjadikan barak pengungsian sebagai selter isolasi. "Semua barak digunakan untuk selter isolasi, sekarng sudah disiapkan. Termasuk selter Unisa yang memiliki kapasitas 70 bed juga sudah bisa digunakan," jelasnya.
Untuk itu dengan kondisi tersebut, Harda berharap masyarakat tetap mematuhi dan melaksanana protokol kesehatan (prokes). Yaitu memakai masker, mencuri tangan dengan sabun di air mengalir atau handsanitizer, menjaga jarak, tidak berkerumuan dan mengurangi mobilitas. Diharapkan dengan langkah ini, kasus COVID-19 bisa ditekan. "Ini yang harus menjadi perhatian bersama, tidak abai terhadap prokes," paparnya.
(eyt)
tulis komentar anda