Kasus COVID-19 di Jatim Meroket, Ini Langkah Pemprov Mengendalikannya
Kamis, 17 Juni 2021 - 15:00 WIB
SURABAYA - Kasus COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (17/6/2021) bertambah sebanyak 691 kasus. Sehingga, total kasus virus corona di provinsi ini sebanyak 160.663 kasus. Penambahan kasus terbanyak disumbang dari Kabupaten Bangkalan.
Dimana pada Rabu (17/6/2021), ada penambahan sebanyak 86 kasus. Sehingga, total kasus di kabupaten tersebut menjadi 2.470 kasus. Penambahan tertinggi juga disumbang dari Ngawi 70 kasus, Magetan 57 kasus dan Situbondo 39 kasus dan Kota Mojokerto 38 kasus.
Baca juga: Blitar Gempar, Puluhan Laptop Digasak Kawanan Pencuri dalam Semalam
“Kasus COVID-19 di Jatim yang meningkat, maka kasus kematian juga akan meningkat. BOR rumah sakit juga meningkat,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat acara talkshow ‘Langkah Pengendalian Kasus Pasca Lebaran’ secara virtual, Kamis (17/6/2021).
Untuk mengatasi peningkatan kasus tersebut, orang nomor dua di Jatim itu telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Diantaranya, memetakan secara keseluruhan okupansi bed rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap wilayah di Jatim.
Khususnya di Bangkalan. Beban rumah sakit juga dibagi dengan fasilitas-fasilitas isolasi. “Kami berupaya mengatasi keterbatasan faskes (fasilitas kesehatan) di Bangkalan. Kami juga ingin pastikan kondisi rumah sakit penyangga siap menerima kasus di Bangkalan,” ujar Emil.
Baca juga: Swab Dadakan di Mal Surabaya, Pegawai dan Pengunjung Sempat Panik
Pemprov Jatim bersama Polda dan Kodam V Brawijaya serta tracer kabupaten Bangkalan melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan. Tracing massal ini untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. ‘Tracing ini penting untuk kendalikan kasus COVID-19 di Bangkalan,” katanya.
Terkait vaksinasi bagi lanjut usia (lansia), Pemprov Jatim menargetkan tuntas di akhir Juni ini. Sayangnya, hingga saat ini capaian vaksinasi baru sekitar 26%. “Untuk itu, vaksinasi bagi lansia terus kami genjot. Jadi kalau ada lansia, segera mengurus untuk vaksinasi. Sebab, lansia ini paling rentan terkena COVID-19,” pungkas Emil.
Dimana pada Rabu (17/6/2021), ada penambahan sebanyak 86 kasus. Sehingga, total kasus di kabupaten tersebut menjadi 2.470 kasus. Penambahan tertinggi juga disumbang dari Ngawi 70 kasus, Magetan 57 kasus dan Situbondo 39 kasus dan Kota Mojokerto 38 kasus.
Baca juga: Blitar Gempar, Puluhan Laptop Digasak Kawanan Pencuri dalam Semalam
“Kasus COVID-19 di Jatim yang meningkat, maka kasus kematian juga akan meningkat. BOR rumah sakit juga meningkat,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat acara talkshow ‘Langkah Pengendalian Kasus Pasca Lebaran’ secara virtual, Kamis (17/6/2021).
Untuk mengatasi peningkatan kasus tersebut, orang nomor dua di Jatim itu telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Diantaranya, memetakan secara keseluruhan okupansi bed rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap wilayah di Jatim.
Khususnya di Bangkalan. Beban rumah sakit juga dibagi dengan fasilitas-fasilitas isolasi. “Kami berupaya mengatasi keterbatasan faskes (fasilitas kesehatan) di Bangkalan. Kami juga ingin pastikan kondisi rumah sakit penyangga siap menerima kasus di Bangkalan,” ujar Emil.
Baca juga: Swab Dadakan di Mal Surabaya, Pegawai dan Pengunjung Sempat Panik
Pemprov Jatim bersama Polda dan Kodam V Brawijaya serta tracer kabupaten Bangkalan melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan. Tracing massal ini untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. ‘Tracing ini penting untuk kendalikan kasus COVID-19 di Bangkalan,” katanya.
Terkait vaksinasi bagi lanjut usia (lansia), Pemprov Jatim menargetkan tuntas di akhir Juni ini. Sayangnya, hingga saat ini capaian vaksinasi baru sekitar 26%. “Untuk itu, vaksinasi bagi lansia terus kami genjot. Jadi kalau ada lansia, segera mengurus untuk vaksinasi. Sebab, lansia ini paling rentan terkena COVID-19,” pungkas Emil.
(msd)
tulis komentar anda