Gus Menteri Minta Pemerintah Desa se-Indonesia Terapkan e-SAKIP
Sabtu, 05 Juni 2021 - 20:18 WIB
"Inilah yang akan saya bawa ke skala nasional. Meskipun tidak semua daerah akan merespons ini, namun semua hal yang baik dari Kabupaten Sumedang akan kita bawa untuk ditawarkan secara nasional," imbuh Gus Menteri.
Terkait dengan pemuktahiran Data Desa berbasis SDGs Desa, dijelaskan Menteri, saat ini sudah mencapai 71 juta lebih data warga yang masuk pada Sistem Informasi Desa. "Jumlah 71 juta ini adalah 65 persen dari 118 juta target yang akan kita capai berdasarkan sensus dari pusat statistik," terangnya.
Pihaknya juga mengatakan, saat ini, Kementerian Desa PDTT RI telah membangun sinergitas dengan Kabupaten Sumedang dan BPS. "Saat ini BPS telah mempunyai program Desa Cantik. Ada 100 desa di Indonesia yang digarap oleh BPS bersama-sama dengan pihak-pihak terkait," katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menerangkan bahwa e-SAKIP Desa yang dikembangkan di Sumedang sudah menjadi bahan rujukan beberapa daerah di Indonesia dalam pengelolaan Dana Desa di daerahnya.
"Beberapa daerah sudah studi banding ke Sumedang untuk e-SAKIP Desa ini seperti Kabupaten Pangandaran, Jombang dan Karanganyar. Bahkan, ada yang menempatkan stafnya untuk magang selama beberapa minggu di Sumedang," ungkapnya. Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Bersama Menteri Desa, Tito: Tak Terasa Apa-apa
Dikatakan, SAKIP Desa berikut aplikasi e-SAKIP Desa mengarahkan Dana Desa untuk berorientasi pada hasil dan berbasis kinerja, yakni menurunkan angka kemiskinan, menurunkan angka stunting, dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
"Jadi kami mempunyai aplikasi yang berbasis kinerja serta berorientasi pada hasil yang diharapkan bisa mengakselerasi pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Dan tentu saja ini semua berawal dari data," terangnya.
Dony menambahkan, data yang baik akan menjadi bahan untuk mengambil keputusan yang baik. "Selain itu, ada good action mengakselerasi setiap kegiatan yang akan bermuara pada penurunan angka kemiskinan, stunting, dan peningkatan kepuasan masyarakat," tambahnya.
Terakhir, kata Dony, apa yang menjadi aplikasi SAKIP Desa akan menjadi rujukan bagi daerah-daerah lain dan akan disinergikan dengan SDGs Desa. "Mudah-mudahan harapan negara kita untuk megakselerasi pencapaian kejahteraan masyarakat bisa tercapai yang didukung dengan data yg kuat, akurat, lengkap dan berlanjut dengan adanya program Desa Cantik," katanya.
Hal senada dikatakan Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Eng, Imam Machdi. Menurutnya, peluncuran program Desa Cantik ditujukan dalam upaya memberdayakan aparat desa untuk bisa lebih perhatian terhadap data statistik.
Terkait dengan pemuktahiran Data Desa berbasis SDGs Desa, dijelaskan Menteri, saat ini sudah mencapai 71 juta lebih data warga yang masuk pada Sistem Informasi Desa. "Jumlah 71 juta ini adalah 65 persen dari 118 juta target yang akan kita capai berdasarkan sensus dari pusat statistik," terangnya.
Pihaknya juga mengatakan, saat ini, Kementerian Desa PDTT RI telah membangun sinergitas dengan Kabupaten Sumedang dan BPS. "Saat ini BPS telah mempunyai program Desa Cantik. Ada 100 desa di Indonesia yang digarap oleh BPS bersama-sama dengan pihak-pihak terkait," katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menerangkan bahwa e-SAKIP Desa yang dikembangkan di Sumedang sudah menjadi bahan rujukan beberapa daerah di Indonesia dalam pengelolaan Dana Desa di daerahnya.
"Beberapa daerah sudah studi banding ke Sumedang untuk e-SAKIP Desa ini seperti Kabupaten Pangandaran, Jombang dan Karanganyar. Bahkan, ada yang menempatkan stafnya untuk magang selama beberapa minggu di Sumedang," ungkapnya. Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Bersama Menteri Desa, Tito: Tak Terasa Apa-apa
Dikatakan, SAKIP Desa berikut aplikasi e-SAKIP Desa mengarahkan Dana Desa untuk berorientasi pada hasil dan berbasis kinerja, yakni menurunkan angka kemiskinan, menurunkan angka stunting, dan meningkatkan kepuasan masyarakat.
"Jadi kami mempunyai aplikasi yang berbasis kinerja serta berorientasi pada hasil yang diharapkan bisa mengakselerasi pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Dan tentu saja ini semua berawal dari data," terangnya.
Dony menambahkan, data yang baik akan menjadi bahan untuk mengambil keputusan yang baik. "Selain itu, ada good action mengakselerasi setiap kegiatan yang akan bermuara pada penurunan angka kemiskinan, stunting, dan peningkatan kepuasan masyarakat," tambahnya.
Terakhir, kata Dony, apa yang menjadi aplikasi SAKIP Desa akan menjadi rujukan bagi daerah-daerah lain dan akan disinergikan dengan SDGs Desa. "Mudah-mudahan harapan negara kita untuk megakselerasi pencapaian kejahteraan masyarakat bisa tercapai yang didukung dengan data yg kuat, akurat, lengkap dan berlanjut dengan adanya program Desa Cantik," katanya.
Hal senada dikatakan Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Eng, Imam Machdi. Menurutnya, peluncuran program Desa Cantik ditujukan dalam upaya memberdayakan aparat desa untuk bisa lebih perhatian terhadap data statistik.
tulis komentar anda