Mitos Gerhana Bulan Total di Zaman Kuno dan Modern, Ini Penjelasannya
Kamis, 27 Mei 2021 - 06:05 WIB
Pengajar Astronomi UMSurabaya, Andi Sitti Mariyam mengatakan bahwa secara astronomis, proses terjadinya gerhana mematahkan isu yang menyatakan bahwa bumi itu datar. “Pada saat bayangan bulan masuk maupun mulai keluar dari bagian umbra, terlihat bayangan bumi membentuk lengkungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bumi itu tidak datar," ungkapnya.
Menanggapi berita yang beredar tentang kemungkinan banjir rob saat gerhana saat malam hari, Andi Sitti Mariyam berpendapat bahwa pada dasarnya peredaran bulan mengelilingi bumi menimbulkan efek pasang surut.
"Di setiap purnama memang akan terjadi pasang dan mungkin banjir rob untuk wilayah yang rendah atau pesisir. Jadi peristiwa banjir rob tidak secara khusus diwaspadai akan terjadi pada saat gerhana saja, namun setiap purnama,” tegasnya.
Fenomena Super Blood Moon terjadi di langit Indonesia pada Rabu (26/5/2021) ini sekaligus dimanfaatkan oleh Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sebagai Pekan Astronomi. UMSurabaya melakukan pengamatan gerhana bulan hingga pengukuran arah kiblat dengan menggunakan matahari.
Pengamatan gerhana bulan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 17.30 sampai selesai di Rooftop Gedung At-Tauhid Tower lantai 4 UMSurabaya. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan bantuan teleskop. Meskipun dapat dilihat dengan mata, namun alat bantu berupa teleskop disiapkan agar dapat melihat bentuk bulan dengan lebih jelas.
Baca Juga
Menanggapi berita yang beredar tentang kemungkinan banjir rob saat gerhana saat malam hari, Andi Sitti Mariyam berpendapat bahwa pada dasarnya peredaran bulan mengelilingi bumi menimbulkan efek pasang surut.
"Di setiap purnama memang akan terjadi pasang dan mungkin banjir rob untuk wilayah yang rendah atau pesisir. Jadi peristiwa banjir rob tidak secara khusus diwaspadai akan terjadi pada saat gerhana saja, namun setiap purnama,” tegasnya.
Fenomena Super Blood Moon terjadi di langit Indonesia pada Rabu (26/5/2021) ini sekaligus dimanfaatkan oleh Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sebagai Pekan Astronomi. UMSurabaya melakukan pengamatan gerhana bulan hingga pengukuran arah kiblat dengan menggunakan matahari.
Pengamatan gerhana bulan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 17.30 sampai selesai di Rooftop Gedung At-Tauhid Tower lantai 4 UMSurabaya. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan bantuan teleskop. Meskipun dapat dilihat dengan mata, namun alat bantu berupa teleskop disiapkan agar dapat melihat bentuk bulan dengan lebih jelas.
(nic)
tulis komentar anda