Dishub Maros Petakan Titik Macet di Jalur Trans Sulawesi

Selasa, 25 Mei 2021 - 06:29 WIB
Wakil Bupati Maros Suharrina Bohari bersama Dishub Maros saat rakor soal kemacetan di jalur trans Sulawes. Foto: Istimewa
MAROS - Dinas Perhubungan Kabupaten Maros mulai memetakan titik-titik rawan kemacetan di sepanjang jalan Trans Sulawesi, Jalan Poros Makassar-Maros.

Hal itu tertuang saat Dishub Maros menggelar rapat koordinasi penanganan kemacetan lalulintas bersama Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari di ruang Rapat Wakil Bupati Maros, Senin (24/5/2021).





Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Maros , Ferdiansyah mengatakan, Kemacetan di beberapa titik cukup merisaukan. Utamanya di jam-jam tertentu, seperti jam berangkat dan jam pulang kantor.

"Meskipun Tim Satuan Lalulintas Polres Maros telah mengintensifkan kegiatan patroli dan pengaturan arus lalu lintas di titik kemacetan, tetap saja masih ada kemacetan di titik rawan macet. Terlebih di jam empat sore. Inilah yang akan kita kaji dan mencari solusinya," ungkap Ferdiansyah.

Dia menjelaskan, kepadatan arus lalu lintas bisa dilihat saat memasuki Kabupaten Maros tepatnya di depan kawasan pergudangan 88 Ronald Gozali. Ini terjadi karena merupakan pusat aktivitas kegiatan pergudangan.

Selain kata Ferdi, pemicu kemacetan juga diakibatkan kendaraan yang keluar masuk dari Grand Mall ke jalan poros Maros-Makassar.

"Kemacetan tersebut tidak hanya terjadi dari arah Maros kota menuju Makassar, tetapi juga dari arah sebaliknya. Terlebih jika ada ulah Pak Ogah yang membantu kendaraan menyebrang memotong arus lalulintas," jelasnya saat rapat koordinasi.

Selain Pak Ogah, beberapa faktor lain yang didiskusikan menjadi penyebab kemacetan adalah kendaraan yang singgah dan memarkirkan kendaraannya di depan ruko hingga masuk ke badan jalan. Selain itu mobil mogok juga cukup menyumbang kemacetan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content