Buang Sampah ke TPPAS Legok Nangka, Pemkot Cimahi Siapkan Rp23 Miliar
Kamis, 20 Mei 2021 - 16:26 WIB
CIMAHI - Rencana pembuangan sampah di kawasan regional Bandung Raya yang akan dipusatkan di TPPAS Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung, terus dimatangkan. Pemkot Cimahi sebagai salah satu wilayah di kawasan Bandung Raya, kini sedang menghitung kesiapan anggaran dan armada sampah yang dibutuhkan untuk mendukung rencana tersebut.
Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, berdasarkan perhitungan estimasi biaya pelayanan penanganan sampah di Cimahi dapat dipastikan akan naik. Itu ketika pengalihan pembuangan sampah dari TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke TPPAS Regional Legok Nangka direalisasikan.
"Pastinya akan berdampak terhadap jumlah anggaran, dan itu harus disiapkan dalam APBD. Makanya ini harus mendapat persetujuan dari DPRD sebagai landasan legal formalnya," kata Ngatiyana, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Ngaku Panglima Geng Motor, Kuli Bangunan Ini Serang Perwira Polisi
Sejauh ini, kata dia, DPRD Kota Cimahi sudah menyetujui tentang rencana pengalihan pembuangan sampah dari Sarimukti ke Legok Nangka. Kemungkinan hal itu akan terealisasi pada tahun 2024 dan Cimahi akan membuang sampah 150 ton/hari dari total produksi sampah sebanyak 260 ton/hari.
Tidak semua sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Cimahi dapat diangkut ke TPPAS Legok Nangka. Hal ini berkaitan dengan biaya pemrosesan akhir, termasuk biaya tipping fee sampah di TPPAS Regional Legok Nangka yang lebih mahal dari TPA Sarimukti.
Baca juga: Dukung Rakyat Palestina, Umat Muslim Tasikmalaya Aksi Jalan Kaki 25 Km ke Galunggung
Selain itu, lokasi TPPAS Legok Nangka cukup jauh dari Kota Cimahi sehingga otomatis biaya pengangkutannya pun menjadi lebih mahal. Hal itu juga berimbas kepada biaya tambahan yang mungkin harus dikeluarkan terkait pemeliharaan truck pengangkut sampah dan biaya-biaya transportasi lainnya.
“Tidak semua sampah kita buang ke Legok Nangka, cost-nya tinggi. Untuk membuang 150 ton sampah/hari saja estimasi kebutuhan biaya yang harus disiapkan lebih dari Rp23 miliar," sebutnya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan sejumlah inovasi agar sisa sampah sekitar 100 ton/hari bisa diolah di Kota Cimahi untuk menghemat biaya. Termasuk telah menyiapkan beberapa lokasi potensial yang akan dijadikan sebagai tempat pengolahan sampah terpadu di Kota Cimahi.
“Rencana lokasinya di Lebaksaat dan di Santyong untuk jadi tempat pengolahan sampah agar diolah menjadi pupuk atau biogas yang dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Lihat Juga: Usai Bersihkan DAS Citarum, Pandawara Group dan Juragan 99 Akan Lanjutkan Kolaborasi di Malang
Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, berdasarkan perhitungan estimasi biaya pelayanan penanganan sampah di Cimahi dapat dipastikan akan naik. Itu ketika pengalihan pembuangan sampah dari TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke TPPAS Regional Legok Nangka direalisasikan.
"Pastinya akan berdampak terhadap jumlah anggaran, dan itu harus disiapkan dalam APBD. Makanya ini harus mendapat persetujuan dari DPRD sebagai landasan legal formalnya," kata Ngatiyana, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Ngaku Panglima Geng Motor, Kuli Bangunan Ini Serang Perwira Polisi
Sejauh ini, kata dia, DPRD Kota Cimahi sudah menyetujui tentang rencana pengalihan pembuangan sampah dari Sarimukti ke Legok Nangka. Kemungkinan hal itu akan terealisasi pada tahun 2024 dan Cimahi akan membuang sampah 150 ton/hari dari total produksi sampah sebanyak 260 ton/hari.
Tidak semua sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Cimahi dapat diangkut ke TPPAS Legok Nangka. Hal ini berkaitan dengan biaya pemrosesan akhir, termasuk biaya tipping fee sampah di TPPAS Regional Legok Nangka yang lebih mahal dari TPA Sarimukti.
Baca juga: Dukung Rakyat Palestina, Umat Muslim Tasikmalaya Aksi Jalan Kaki 25 Km ke Galunggung
Selain itu, lokasi TPPAS Legok Nangka cukup jauh dari Kota Cimahi sehingga otomatis biaya pengangkutannya pun menjadi lebih mahal. Hal itu juga berimbas kepada biaya tambahan yang mungkin harus dikeluarkan terkait pemeliharaan truck pengangkut sampah dan biaya-biaya transportasi lainnya.
“Tidak semua sampah kita buang ke Legok Nangka, cost-nya tinggi. Untuk membuang 150 ton sampah/hari saja estimasi kebutuhan biaya yang harus disiapkan lebih dari Rp23 miliar," sebutnya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan sejumlah inovasi agar sisa sampah sekitar 100 ton/hari bisa diolah di Kota Cimahi untuk menghemat biaya. Termasuk telah menyiapkan beberapa lokasi potensial yang akan dijadikan sebagai tempat pengolahan sampah terpadu di Kota Cimahi.
“Rencana lokasinya di Lebaksaat dan di Santyong untuk jadi tempat pengolahan sampah agar diolah menjadi pupuk atau biogas yang dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Lihat Juga: Usai Bersihkan DAS Citarum, Pandawara Group dan Juragan 99 Akan Lanjutkan Kolaborasi di Malang
(msd)
tulis komentar anda