Bupati Sukamta Ajak Petani Tanah Laut Tanam Jagung

Rabu, 28 April 2021 - 16:05 WIB
Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta mengajak masyarakat Kabupaten Tanah Laut untuk menanam jagung di pekarangan rumah maupun lahan kosong milik masyarakat.
TANAH LAUT - Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta mengajak masyarakat Kabupaten Tanah Laut untuk menanam jagung di pekarangan rumah maupun lahan kosong milik masyarakat, hal itu Ia sampaikan usai melakukan Panen Jagung Manis bersama warga di Desa Kayu Abang, Kecamatan Tambang Ulang.

Sukamta merasa bersyukur karena di Bulan Suci Ramadhan ini meski masih dalam pandemi Covid-19 warganya dapat melakukan panen jagung manis, “Alhamdulillah semoga panen ini menjadi keberkahan bagi rakyat kita dan mendorong kinerja petani kita untuk terus bekerja ditengah pandemi Covid-19, agar ekonomi tetap stabil dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat,”katanya.

Bupati mengungkapkan, bertani jagung pakan atau jagung manis adalah suatu hal yang sangat menguntungkan, maka dari itu jangan ragu untuk bertani jagung,”Pendapatan bertani jagung cukup besar dan waktu panennya relative singkat, jagung pakan tiga bulan dan jagung manis hanya 70 hari. Jadi jangan ragu untuk beralih menjadi petani jagung,”tutur Sukamta di sela-sela panen jagung, Minggu (25/4/2021).





Orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang itu menegaskan bahwa dirinya dan Pemerintah Kabupaten Tala mendukung dan mendorong para petani untuk meningkatkan kemampuannya sebagai penangkar bibit jagung yang andal, “Kita ingin Tala bisa mandiri benih jagung, karena sejauh ini kita telah memiliki bibit jagung lokal yang teruji kemampuan adaptasi dan produktivitasnya,” ucapnya.

Bibit jagung lokal yang dimaksud Sukamta adalah Benih jagung unggul lokal JH-37 Katuju yang dibudidayakan oleh para petani di Tanah Laut. Benih jagung yang dikelola secara mandiri tersebut diyakini lebih kuat dan lebih tahan dengan iklim di Tala dibandingkan dengan benih jagung impor lainnya.

Pembudidayaan benih jagung JH-37 Katuju merupakan salah satu upaya masyarakat petani Tala dalam mendukung program pertanian pemerintah. Dengan menghasilkan benih jagung secara mandiri, Sukamta meyakini akan lebih meringankan modal petani jagung.

"Ini memang bibit baru yang kita budidayakan dalam dua tahun terakhir. Alhamdulillah dari beberapa hasil panen kita bisa lihat langsung kualitasnya. Hasilnya memuaskan, sesuai dengan iklim tanah kita", ungkap Sukamta.

Lebih lanjut Sukamta berharap program benih jagung JH-37 Katuju ini juga bisa diikuti oleh petani lainnya. Mengingat Tala merupakan salah satu daerah dengan beberapa pabrik pengolahan jagung, maka tuntutan bahan baku jagung akan terus meningkat.

"Tujuan kita memang ingin petani jagung Tala bisa mandiri benih kedepannya. Jagung dari kita memang belum cukup, karena untuk memenuhi kebutuhan bahan baku jagung di pabrik saja perusahaan-perusahaan itu masih mengambil dari luar daerah. Bayangkan kalau warga kita yang lain yang punya lahan bisa ikut menanam jagung, ini peluang", katanya.

Istilah Katuju pada benih jagung JH-37 Katuju merupakan singkatan dari Meningkatkan Usaha Jagung Unggul yang sebelumnya dicetuskan oleh Bupati Sukamta dan Wakil Bupati Abdi Rahman. Katuju sendiri merupakan istilah dalam bahasa Banjar yang artinya suka. Dengan harapan benih jagung yang menjadi benih lokal Tala tersebut disukai oleh masyarakat dan memotivasi petani Tala dalam menanam jagung. (CM)
(srf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content