Update Corona Jateng: Pasien Sembuh Salip Kasus Positif
Kamis, 21 Mei 2020 - 16:30 WIB
SEMARANG - Angka pasien corona sembuh di Jawa Tengah melampaui kasus positif. Data per Kamis (21/5/2020) siang, jumlah pasien sembuh dan boleh pulang sebanyak 592 orang (46,98%) dan pasien positif corona 578 orang (45,87%).
Berdasarkan data yang dirilis di situs corona.jatengprov.go.id itu menunjukkan jumlah kasus sembuh per harinya lebih banyak dibanding kasus baru, sehingga kurva atau grafik mulai turun. Jika angka-angka ini terus berlanjut, maka dalam beberapa hari ke depan Jawa Tengah diprediksi menuju zona hijau.
Upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah . Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya terus memantau langkah kuratif atau pengobatan untuk penyembuhan penyakit, hingga pengurangan penderitaan akibat penyakit, sekaligus pengendalian penyakit.( )
Selain itu, pemprov juga melakukan langkah preventif dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, relawan cerdas dan pintar, yang memahami COVID-19 untuk sosialisasi. Termasuk, sosialisasi di seluruh pasar, minimal agar pedagang dan pengunjung membiasakan mencuci tangan di pasar.
Sosialisasi pencegahan COVID-19 juga diharapkan tersampaikan ke tingkat RT, RW, dan tokoh desa, sehingga bisa melakukan isolasi kecil di desa.
Berdasarkan data yang dirilis di situs corona.jatengprov.go.id itu menunjukkan jumlah kasus sembuh per harinya lebih banyak dibanding kasus baru, sehingga kurva atau grafik mulai turun. Jika angka-angka ini terus berlanjut, maka dalam beberapa hari ke depan Jawa Tengah diprediksi menuju zona hijau.
Upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah . Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya terus memantau langkah kuratif atau pengobatan untuk penyembuhan penyakit, hingga pengurangan penderitaan akibat penyakit, sekaligus pengendalian penyakit.( )
Selain itu, pemprov juga melakukan langkah preventif dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, relawan cerdas dan pintar, yang memahami COVID-19 untuk sosialisasi. Termasuk, sosialisasi di seluruh pasar, minimal agar pedagang dan pengunjung membiasakan mencuci tangan di pasar.
Sosialisasi pencegahan COVID-19 juga diharapkan tersampaikan ke tingkat RT, RW, dan tokoh desa, sehingga bisa melakukan isolasi kecil di desa.
(abd)
tulis komentar anda