Cegah Penyebaran Corona, Pemkab Bogor Perketat PPKM Selama Ramadhan dan Idul Fitri
Rabu, 14 April 2021 - 19:30 WIB
Penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadhan, seluruh umat Islam dan para mubaligh/penceramah agama agar menjaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Bashariyah, tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.
Para mubaligh/penceramah agama berperan untuk memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul karimah, kemaslahatan umat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Alquran dan As-sunnah
"Salat ldul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah/2021 dapat dilaksanakan di Masjid atau di lapangan terbuka dilingkungan RT/RW dengan memperhatikan protokol kesehatan secar ketat dan tidak diperbolehkan bagi masyarakat luar lingkungan," paparnya.
Mengenai penyemprotan disinfektan pada tempat ibadah, jemaah harus dalam kondisi sehat, menggunakan masker/masker wajah (face shield) sejak keluar rumah dan selama berada di area Masjid dan Mushola. Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 meter
"Menghindari berdiam lama atau berkumpul di Masjid dan Mushola selain untuk kepentingan shalat wajib dan Tarawih. Bagi warga yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19 sebaiknya ibadah dirumah," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga membatasi jumlah orang yang akan masuk masjid atau mushola, dengan mengatur rekayasa sirkulasi pergerakan pengunjung dengan membuat dua jalur yakni jalur masuk dan keluar atau tangga naik dan turun masjid atau mushola.
"Memberikan informasi secara berkala untuk mengingatkan jamaah agar selalu menerapkan prokes seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan handsanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter dan menerapkan etika batuk," jelasnya.
Selain itu, tetap hindari kontak fisik secara langsung seperti bersalaman. Hindari kerumunan dan antrian saat masuk dan keluar Masjid dan Mushola. Menjaga kebersihan dan menyediakan sarana cuci langan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, serta anjuran membawa perlengkapan ibadah masing-masing.
"Khusus RT/RW yang termasuk wilayah zona merah dan orange agar melaksanakan ibadah di rumah masing-masing," jelasnya. Mengenai tempat hiburan, berupa rumah bernyanyi, spa, panti pijat dan sejenisnya untuk menutup kegiatannya selama bulan Ramadhan.
"Rumah makan, restoran, kafe dan sejenisnya untuk makan minum ditempat, dengan jumlah pengunjung dibatasi paling banyak 50% dari kapasitas ruang makan," jelasnya. Mengenai waktu santap sahur dibuka mulai pukul 02.00-04.30 WIB dan untuk persiapan berbuka puasa dibuka mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Sementara untuk pelayanan makanan melalui pesan antar/dibawa pulang diizinkan sesuai dengan jam operasionalnya.
Para mubaligh/penceramah agama berperan untuk memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul karimah, kemaslahatan umat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Alquran dan As-sunnah
"Salat ldul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah/2021 dapat dilaksanakan di Masjid atau di lapangan terbuka dilingkungan RT/RW dengan memperhatikan protokol kesehatan secar ketat dan tidak diperbolehkan bagi masyarakat luar lingkungan," paparnya.
Mengenai penyemprotan disinfektan pada tempat ibadah, jemaah harus dalam kondisi sehat, menggunakan masker/masker wajah (face shield) sejak keluar rumah dan selama berada di area Masjid dan Mushola. Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 meter
"Menghindari berdiam lama atau berkumpul di Masjid dan Mushola selain untuk kepentingan shalat wajib dan Tarawih. Bagi warga yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19 sebaiknya ibadah dirumah," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga membatasi jumlah orang yang akan masuk masjid atau mushola, dengan mengatur rekayasa sirkulasi pergerakan pengunjung dengan membuat dua jalur yakni jalur masuk dan keluar atau tangga naik dan turun masjid atau mushola.
"Memberikan informasi secara berkala untuk mengingatkan jamaah agar selalu menerapkan prokes seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan handsanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter dan menerapkan etika batuk," jelasnya.
Selain itu, tetap hindari kontak fisik secara langsung seperti bersalaman. Hindari kerumunan dan antrian saat masuk dan keluar Masjid dan Mushola. Menjaga kebersihan dan menyediakan sarana cuci langan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, serta anjuran membawa perlengkapan ibadah masing-masing.
"Khusus RT/RW yang termasuk wilayah zona merah dan orange agar melaksanakan ibadah di rumah masing-masing," jelasnya. Mengenai tempat hiburan, berupa rumah bernyanyi, spa, panti pijat dan sejenisnya untuk menutup kegiatannya selama bulan Ramadhan.
"Rumah makan, restoran, kafe dan sejenisnya untuk makan minum ditempat, dengan jumlah pengunjung dibatasi paling banyak 50% dari kapasitas ruang makan," jelasnya. Mengenai waktu santap sahur dibuka mulai pukul 02.00-04.30 WIB dan untuk persiapan berbuka puasa dibuka mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Sementara untuk pelayanan makanan melalui pesan antar/dibawa pulang diizinkan sesuai dengan jam operasionalnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda