Belum Sempat Divaksin, Kepala Bapenda Kediri Meninggal Positif COVID-19
Selasa, 30 Maret 2021 - 12:27 WIB
KEDIRI - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kediri Syaifudin Zohri (SZ) meninggal dunia dengan hasil test PCR terkonfirmasi positif COVID-19. Sebelum meninggal, SZ belum sempat menjalani vaksinasi karena diketahui memiliki riwayat hipertensi.
"Belum divaksinasi karena tekanan darah cukup tinggi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri Ahmad Khotib kepada wartawan. Karena mengeluh sakit batuk, pilek, dan saat dites PCR terkonfirmasi positif COVID-19, SZ langsung menjalani perawatan di rumah sakit di Kabupaten Kediri.
Baca juga: Gotong Royong, Kunci Jawa Timur Tangani Pandemi COVID-19
Yang bersangkutan diduga terpapar dari lingkungan di kantornya. Hal itu menyusul ditemukan sejumlah pegawai yang juga terkonfirmasi positif. SZ dirawat sejak 22 Maret. Dua hari terakhir sebelum meninggal dunia (29/3/2021), kondisi kesehatannya terus memburuk.
Untuk mengatasi itu petugas kesehatan memasang ventilator. "Pemasangan ventilator dilakukan sejak dua hari terakhir," kata Ahmad Khotib. Sementara terkait vaksinasi yang belum dilakukan SZ karena alasan tekanan darah tinggi, petugas sudah menjadwalkan ulang.
Baca juga: Petugas Rutan Ponorogo Gagalkan Penyelundupan Sabu Diselipkan di Kulit Kardus
Namun sebelum suntik vaksin dilaksanakan, nyawa yang bersangkutan keburu tidak tertolong. Menurut Khotib, saat ini petugas tengah melakukan tracing terhadap keluarga dan semua orang yang pernah berkontak erat. Sementara di Kantor Bapenda, petugas melakukan sterilisasi.
Para pegawai yang terkonfirmasi positif diminta melakukan isolasi mandiri. "Dilakukan penyemprotan desinfektan di Kantor Bapenda Kabupaten Kediri," pungkas Khotib. Tercacat hingga 29 Maret 2021 (akumulatif), jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri mencapai 4.338 kasus.
Perinciannya, 3.812 orang sembuh, 410 orang meninggal dunia, dan 116 orang menjalani perawatan.
"Belum divaksinasi karena tekanan darah cukup tinggi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri Ahmad Khotib kepada wartawan. Karena mengeluh sakit batuk, pilek, dan saat dites PCR terkonfirmasi positif COVID-19, SZ langsung menjalani perawatan di rumah sakit di Kabupaten Kediri.
Baca juga: Gotong Royong, Kunci Jawa Timur Tangani Pandemi COVID-19
Yang bersangkutan diduga terpapar dari lingkungan di kantornya. Hal itu menyusul ditemukan sejumlah pegawai yang juga terkonfirmasi positif. SZ dirawat sejak 22 Maret. Dua hari terakhir sebelum meninggal dunia (29/3/2021), kondisi kesehatannya terus memburuk.
Untuk mengatasi itu petugas kesehatan memasang ventilator. "Pemasangan ventilator dilakukan sejak dua hari terakhir," kata Ahmad Khotib. Sementara terkait vaksinasi yang belum dilakukan SZ karena alasan tekanan darah tinggi, petugas sudah menjadwalkan ulang.
Baca juga: Petugas Rutan Ponorogo Gagalkan Penyelundupan Sabu Diselipkan di Kulit Kardus
Namun sebelum suntik vaksin dilaksanakan, nyawa yang bersangkutan keburu tidak tertolong. Menurut Khotib, saat ini petugas tengah melakukan tracing terhadap keluarga dan semua orang yang pernah berkontak erat. Sementara di Kantor Bapenda, petugas melakukan sterilisasi.
Para pegawai yang terkonfirmasi positif diminta melakukan isolasi mandiri. "Dilakukan penyemprotan desinfektan di Kantor Bapenda Kabupaten Kediri," pungkas Khotib. Tercacat hingga 29 Maret 2021 (akumulatif), jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri mencapai 4.338 kasus.
Perinciannya, 3.812 orang sembuh, 410 orang meninggal dunia, dan 116 orang menjalani perawatan.
(msd)
tulis komentar anda