Zonasi Peta Covid-19 Pangandaran Menempati Risiko Rendah
Selasa, 09 Maret 2021 - 21:37 WIB
PANGANDARAN - Zonasi peta Covid-19 Kabupaten Pangandaran saat ini menempati posisi zona kuning atau risiko rendah.
Peta Covid-19 tersebut disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat.
Asisten Daerah III Pemerintah Daerah Pangandaran Suheryana mengatakan, sebelumnya pada 15-21 Februar 2021 Pangandaran masuk kategori risiko sedang dengan nilai skor 2,19.
Setelah itu, Pangandaran pada 22-29 Februari 2021 masuk kategori risiko rendah dengan skor 2,60, dengan data tersebut Pangandaran kini masuk pada zona kuning.
"Meski menempati zonasi kuning, masyarakat diimbau untuk selalu mentaati protokol kesehatan," kata Suheryana Selasa, (9/3/2021).
Suheryana berpesan, dengan kondisi zona kuning dan pada posisi risiko rendah, tidak boleh lengah dan harus tetap disiplin agar penularan Covid-19 bisa dicegah.
"Pertahankan prilaku pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan melakukan pola hidup sehat dan bersih," katanya.
Untuk pakai masker dan cuci tangan masyarakat sudah mulai terbiasa, namun yang susah itu menjaga kerumunan di tempat tertentu termasuk hajatan.
"Meskipun waktunya dibatasi, tetap saja kerumunan tidak dapat dihindari kalau ditempat hajatan," tuturnya.
Dijelaskan Suheryana, kegiatan belajar tatap muka di sekolah mulai berjalan meskipun belum seluruhnya, akan tetapi keluhan para orang tua siswa didik sedikit terobati. CM
Peta Covid-19 tersebut disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat.
Asisten Daerah III Pemerintah Daerah Pangandaran Suheryana mengatakan, sebelumnya pada 15-21 Februar 2021 Pangandaran masuk kategori risiko sedang dengan nilai skor 2,19.
Setelah itu, Pangandaran pada 22-29 Februari 2021 masuk kategori risiko rendah dengan skor 2,60, dengan data tersebut Pangandaran kini masuk pada zona kuning.
"Meski menempati zonasi kuning, masyarakat diimbau untuk selalu mentaati protokol kesehatan," kata Suheryana Selasa, (9/3/2021).
Suheryana berpesan, dengan kondisi zona kuning dan pada posisi risiko rendah, tidak boleh lengah dan harus tetap disiplin agar penularan Covid-19 bisa dicegah.
"Pertahankan prilaku pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan melakukan pola hidup sehat dan bersih," katanya.
Untuk pakai masker dan cuci tangan masyarakat sudah mulai terbiasa, namun yang susah itu menjaga kerumunan di tempat tertentu termasuk hajatan.
"Meskipun waktunya dibatasi, tetap saja kerumunan tidak dapat dihindari kalau ditempat hajatan," tuturnya.
Dijelaskan Suheryana, kegiatan belajar tatap muka di sekolah mulai berjalan meskipun belum seluruhnya, akan tetapi keluhan para orang tua siswa didik sedikit terobati. CM
(atk)
tulis komentar anda