Pastikan Pasokan LPG, Pertamina Gandeng Perusahaan Minyak Asal Uni Emirat Arab
Sabtu, 06 Maret 2021 - 22:52 WIB
SURABAYA - Pertamina menandatangani Sales Confirmation Agreement Liquified Petroleum Gas (LPG) dan Sulphur yang memastikan Pertamina mendapatkan pasokan LPG dan Sulphur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC).
Kebutuhan LPG nasional di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024. Diketahui, ADNOC merupakan perusahaan minyak milik negara Uni Emirat Arab.
Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo menyampaikan bahwa, kerjasama ini memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Video Viral Pengambilan Paksa Jenazah Bergejala COVID-19, Begini Kronologinya
“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun. Harapannya dengan kerjasama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto, Sabtu (6/3/2021).
Hasto menambahkan, perjanjian inipun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.
“Kerjasama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser," terangnya.
Baca juga: Bersahabat Sejak Kecil, Tiga Kakek Ini Buktikan Arti Penting Persahabatan
Dia berharap kerjasama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia. "Tentunya dengan tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” imbuh Hasto.
Sementara itu Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerjasama strategis dengan Pertmaina. “Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia,” jelasnya.
Kebutuhan LPG nasional di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024. Diketahui, ADNOC merupakan perusahaan minyak milik negara Uni Emirat Arab.
Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo menyampaikan bahwa, kerjasama ini memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Video Viral Pengambilan Paksa Jenazah Bergejala COVID-19, Begini Kronologinya
“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun. Harapannya dengan kerjasama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto, Sabtu (6/3/2021).
Hasto menambahkan, perjanjian inipun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.
“Kerjasama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser," terangnya.
Baca juga: Bersahabat Sejak Kecil, Tiga Kakek Ini Buktikan Arti Penting Persahabatan
Dia berharap kerjasama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia. "Tentunya dengan tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” imbuh Hasto.
Sementara itu Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerjasama strategis dengan Pertmaina. “Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia,” jelasnya.
(msd)
tulis komentar anda