Bantuan untuk Keluarga Tuna Netra Diblokir? Ini Penjelasan Pemkab Probolinggo

Kamis, 18 Februari 2021 - 10:34 WIB
Wabub Probolinggo ketika di rumah Sono. Foto SINDOnews
PROBOLINGGO - Berita tentang bantuan pangan non tunai (BPNT) pasangan suami istri Sono (53) dan Ati, warga Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo , Jawa Timur diblokir, dibantah oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat. Dipastikan mereka masih tetap terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) BPNT.

Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko menjelaskan, pihaknya sudah turun langsung untuk memastikan kebenarannya. "Kunjungan saya ke rumah Pak Sono ini ingin memastikan kebenaran beredarnya postingan di media sosial (medsos) yang menyebutkan adanya pemblokiran KKS yang biasanya digunakan oleh Sono untuk mencairkan BPNT," ujar Timbul, Kamis (18/2/2021).

Dari hasil klarifikasi tersebut, ujar Timbul, didapatkan bahwa Sono masih menerima BPNT dan tidak ada pemblokiran KKS yang dimilikinya. Hanya, saat akan mengecek dan ingin mencairkan, hak yang harusnya diterima masih belum masuk ke rekeningnya. "Lokasi rumah Pak Sono di dataran tinggi. Bisa saja ada gangguan koneksi internet, sehingga ada keterlambatan saat verifikasi dan kemudian dikira diblokir dan kemudian diposting di medsos," tambahnya.



Wabup Timbul meminta kepada segenap masyarakat agar tidak mudah membuat postingan di medsos sebelum melakukan klarifikasi terlebih dahulu. "Jadikan ini sebagai pelajaran agar jangan sampai terulang lagi di masa-masa yang akan datang. Sebelum memposting, klarifikasi terlebih dahulu kebenarannya, bisa melalui instansi terkait atau kepala desa," imbuhnya.

Sementara itu , pengunggah postingan di medsos Suyit mengaku, postingan itu berawal saat Sono mau mengambil beras dan saat mengecek rekening ternyata bantuannya belum masuk. Kemudian Sono mengaku jika kartunya diblokir. Oleh karena itu diapun langsung memposting kata-kata yang disampaikan oleh Sono.

"Saya mohon maaf kepada semua atas postingan yang saya lakukan. Ternyata beras yang harus diterima oleh Pak Sono tersebut masih aktif. Saat memposting saya belum klarifikasi ke desa tetapi langsung diposting. Apalagi waktu itu Pak Sono bilang kartunya mau dirusak," pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content