Memilukan, 12 Korban Tanah Longsor Nganjuk Ditemukan Meninggal Dunia
Senin, 15 Februari 2021 - 20:44 WIB
NGANJUK - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos. Setibanya di lokasi, orang nomor satu di Jatim itu mendengarkan paparan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat terkait kronologis bencana .
Novi Rahman mengatakan, proses evakuasi terus dilakukan . Berdasarkan update Posko Lapangan, jumlah warga yang menjadi korban sebanyak 21 orang. Sampai saat ini, telah ditemukan 14 korban longsor. Dua orang ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan 12 di antaranya meninggal dunia.
" Proses evakuasi korban akan terus dilakukan sampai 14 hari mendatang. Kemudian melakukan pembersihan puing-puing dan menyiapkan relokasi bagi masyarakat yang terdampak longsor ," katanya, Senin (15/2/2021).
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, proses pencarian korban longsor terus dilakukan sampai ditemukan seluruh korban yang tertimbun . Untuk mempercepat pencarian, pihak kepolisian akan menerjunkan anjing pelacak. "Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," kata Khofifah,
Menurutnya, lokasi bencana memang cukup curam . Kondisi tebing mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan. "Kita tidak menduga ternyata hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini akhirnya terjadi longsor. Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini," ujarnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menuturkan, Pemkab Nganjuk sebelumnya sudah memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu penting dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan . Tak hanya itu, adanya retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor juga harus diwaspadai. "Banyak warga telah diedukasi dan ditingkatkan kewaspadaannya jika sewaktu-waktu terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi," jelasnya.
Novi Rahman mengatakan, proses evakuasi terus dilakukan . Berdasarkan update Posko Lapangan, jumlah warga yang menjadi korban sebanyak 21 orang. Sampai saat ini, telah ditemukan 14 korban longsor. Dua orang ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan 12 di antaranya meninggal dunia.
" Proses evakuasi korban akan terus dilakukan sampai 14 hari mendatang. Kemudian melakukan pembersihan puing-puing dan menyiapkan relokasi bagi masyarakat yang terdampak longsor ," katanya, Senin (15/2/2021).
Baca Juga
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, proses pencarian korban longsor terus dilakukan sampai ditemukan seluruh korban yang tertimbun . Untuk mempercepat pencarian, pihak kepolisian akan menerjunkan anjing pelacak. "Saya telah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi," kata Khofifah,
Baca Juga
Menurutnya, lokasi bencana memang cukup curam . Kondisi tebing mengharuskan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan. "Kita tidak menduga ternyata hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini akhirnya terjadi longsor. Kita semua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dari bencana longsor ini," ujarnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menuturkan, Pemkab Nganjuk sebelumnya sudah memberikan edukasi kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu penting dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan . Tak hanya itu, adanya retakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor juga harus diwaspadai. "Banyak warga telah diedukasi dan ditingkatkan kewaspadaannya jika sewaktu-waktu terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi," jelasnya.
(eyt)
tulis komentar anda