15.000 UMKM Terdampak Pandemi, BI Dorong Transaksi ASN Jawa Barat
Rabu, 10 Februari 2021 - 14:39 WIB
BANDUNG - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Barat mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, terutama aparatur sipil negara (ASN). Kebijakan ini ditargetkan mampu mendorong ekonomi Jawa Barat yang masih tumbuh minus.
Kepala KPw BI Jabar Herawanto mengatakan, salah satu sektor yang cukup terdampak pandemi adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hingga akhir 2021, tercatat ada sekitar 15.000 UMKM yang terdampak. Padahal, UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi Jawa Barat.
"UMKM ini kan harus diperhatikan, karena mereka juga berkontribusi besar terhadap ekonomi. Memang 2020 lalu, ada sebagian yang bertahan, tapi tahun 2021 ini mesti ada peluang untuk menggerakkan mereka," kata Herawanto pada acara launching aplikasi belanja borongdong.id di Taman Gedung Sate, Rabu (10/2/2021).
Menurut dia, upaya mendorong pertumbuhan UMKM yaitu menggerakan konsumsi belanja ASN di Jawa Barat, pada market place yang mengakomodir UMKM, borongdong.id. Pekerja pemerintah ini cenderung tidak terdampak pandemi. Penghasilan mereka relatif stabil, lantaran digaji oleh negara.
"Pendapatan mereka relatif stabil, penghasilannya tak terpengaruh pandemi. Makanya, kami dorong untuk melakuan transaksi yang banyak diserap oleh UMKM lewat chanel ini," jelas dia.
Apalagi, selama ini, konsumsi masyarakat cenderung tumbuh melambat, akibat rendahnya belanja masyarakat. Banyak masyarakat menyimpan uangnya di bank. Padahal, bila uang mereka dibelanjakan, maka akan menaikkan portofolio UMKM mendapatkan pembiayaan.
"Memang 2020 kemarin pertumbuhan ekonomi kita masih negatif, tapi trendnya terus membaik. Di kuartal 1 kami lihat bahwa indikasi terus membaik. Ini harus didorong oleh semua pihak, termasuk ASN," imbuh dia.
Data BPS, Perekonomian Jawa Barat triwulan IV 2020 tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan III 2020 meskipun masih dalam tekanan kontraksi akibat pandemi yang masih terjadi.
Baca juga: Pelukan dan Tangisan Warnai Sidang Mediasi Anak Gugat Ayah Kandung Rp3 Miliar
Kepala KPw BI Jabar Herawanto mengatakan, salah satu sektor yang cukup terdampak pandemi adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hingga akhir 2021, tercatat ada sekitar 15.000 UMKM yang terdampak. Padahal, UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi Jawa Barat.
"UMKM ini kan harus diperhatikan, karena mereka juga berkontribusi besar terhadap ekonomi. Memang 2020 lalu, ada sebagian yang bertahan, tapi tahun 2021 ini mesti ada peluang untuk menggerakkan mereka," kata Herawanto pada acara launching aplikasi belanja borongdong.id di Taman Gedung Sate, Rabu (10/2/2021).
Menurut dia, upaya mendorong pertumbuhan UMKM yaitu menggerakan konsumsi belanja ASN di Jawa Barat, pada market place yang mengakomodir UMKM, borongdong.id. Pekerja pemerintah ini cenderung tidak terdampak pandemi. Penghasilan mereka relatif stabil, lantaran digaji oleh negara.
"Pendapatan mereka relatif stabil, penghasilannya tak terpengaruh pandemi. Makanya, kami dorong untuk melakuan transaksi yang banyak diserap oleh UMKM lewat chanel ini," jelas dia.
Apalagi, selama ini, konsumsi masyarakat cenderung tumbuh melambat, akibat rendahnya belanja masyarakat. Banyak masyarakat menyimpan uangnya di bank. Padahal, bila uang mereka dibelanjakan, maka akan menaikkan portofolio UMKM mendapatkan pembiayaan.
"Memang 2020 kemarin pertumbuhan ekonomi kita masih negatif, tapi trendnya terus membaik. Di kuartal 1 kami lihat bahwa indikasi terus membaik. Ini harus didorong oleh semua pihak, termasuk ASN," imbuh dia.
Data BPS, Perekonomian Jawa Barat triwulan IV 2020 tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan III 2020 meskipun masih dalam tekanan kontraksi akibat pandemi yang masih terjadi.
Baca juga: Pelukan dan Tangisan Warnai Sidang Mediasi Anak Gugat Ayah Kandung Rp3 Miliar
tulis komentar anda