Perjuangan dr Wachyudi Raih Magister, Ujian Tesis saat Terpapar COVID-19 dengan Alat Bantu Pernapasan
Jum'at, 05 Februari 2021 - 21:58 WIB
Kondisinya drop dan dirawat di Ruang ICU RSUD dr Wahidin Sudirohusodo. Saturasinya menurun, sesak semakin berat. Bahkan dia juga kehilangan nafsu makan dan minum dengan instensitas demam sangat tinggi.“Rupanya saat itu virus korona sudah menyerang sampai ke paru-paru," ucap dia.
Di saat kritis itulah, dia mengingat semua kebaikan yang Allah SWT berikan. Dia percaya di tengah kesulitan ada kemudahan. Spirit pantang menyerah itulah yang dia coba bangun setiap hari. Semangat untuk sembuh dan berjuang melawan COVID-19 dari ruang Infection Center COVID-19.
Di tengah kondisinya, dia juga memikirkan jadwal ujian yang sudah disusun sebelum terpapar Covid-19. Suatu kesyukuran karena Pascasarjana UMI memberi waktu sampai dia mulai pulih. Paling tidak, dia sudah keluar dari ICU.
“Ini semuan karena doa. Jangan anggap enteng doa-doa. Saya percaya bisa seperti sekarang karena ada banyak doa dan cinta dari keluarga dan sahabat," tutur dia. Tentu di samping itu ada tangan dingin dari tim medis. Peran mereka dinilai sangat penting, apalagi di kondisi kritis seperti saat ini.
Dalam tesisnya, Yudi mengangkat judul “faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan COVID-19 di Kota Makassar". Tesis ini menganalisis faktor predisposisi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 di Kota Makassar dan menganalisis faktor penguat terhadap protokol kesehatan COVID-19. “Kepatuhan menjadi kunci utama terhadap upaya memberantas dan mencegah terjadinya penularan," tegas dia.
Secara khusus dia menyampaikan terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya. Dr H Reza Aril Ahri SKM MKes, Dr Arman SKM MKes, dr Drs H Haeruddin SKM MKes, Dr Hj Een Kurnaesih SKM MKes, dan Dr dr HA Muh Multazam MKes.
Di saat kritis itulah, dia mengingat semua kebaikan yang Allah SWT berikan. Dia percaya di tengah kesulitan ada kemudahan. Spirit pantang menyerah itulah yang dia coba bangun setiap hari. Semangat untuk sembuh dan berjuang melawan COVID-19 dari ruang Infection Center COVID-19.
Di tengah kondisinya, dia juga memikirkan jadwal ujian yang sudah disusun sebelum terpapar Covid-19. Suatu kesyukuran karena Pascasarjana UMI memberi waktu sampai dia mulai pulih. Paling tidak, dia sudah keluar dari ICU.
“Ini semuan karena doa. Jangan anggap enteng doa-doa. Saya percaya bisa seperti sekarang karena ada banyak doa dan cinta dari keluarga dan sahabat," tutur dia. Tentu di samping itu ada tangan dingin dari tim medis. Peran mereka dinilai sangat penting, apalagi di kondisi kritis seperti saat ini.
Baca Juga
Dalam tesisnya, Yudi mengangkat judul “faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan COVID-19 di Kota Makassar". Tesis ini menganalisis faktor predisposisi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 di Kota Makassar dan menganalisis faktor penguat terhadap protokol kesehatan COVID-19. “Kepatuhan menjadi kunci utama terhadap upaya memberantas dan mencegah terjadinya penularan," tegas dia.
Secara khusus dia menyampaikan terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya. Dr H Reza Aril Ahri SKM MKes, Dr Arman SKM MKes, dr Drs H Haeruddin SKM MKes, Dr Hj Een Kurnaesih SKM MKes, dan Dr dr HA Muh Multazam MKes.
(nic)
tulis komentar anda