Perjuangan dr Wachyudi Raih Magister, Ujian Tesis saat Terpapar COVID-19 dengan Alat Bantu Pernapasan
Jum'at, 05 Februari 2021 - 21:58 WIB
MAKASSAR - Kondisi dr Wachyudi Muchsin belum pulih betul. Dokter koboi itu baru saja keluar dari Ruang ICU khusus pasien COVID-19 setelah dinyatakan positif dengan gajala cukup berat.
Hasil foto pnemonia bilateral menunjukkan 80% paru-parunya terlihat putih pucat.Namun kondisi itu tidak menyurutkan tekadnya untuk meraih gelar magister kesehatan (M Kes). Saat mengikuti ujian tesis secara virtual di Ruang Perawatan Private Care Center (PCC) RSUP dr Wahidin Sudirohusodo , Kamis (4/2),alat bantu masih terlihat terpasang di hidungnya.
Perjuangan dr Koboi membuahkan hasil. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar itu resmi menyandang gelar magister kesehatan atau M.Kes dan lulus dengan predikat sangat memuaskan. IPK 3,28.
Dia mengatakan, keberhasilan meraih gelar magister di saat terpapar COVID-19 tak luput dari dukungan dan doa orang-orang yang menyayanginya. Keluarga, sahabat dan kerabat diakuinya menjadi obat mujarab untuk bisa tetap bertahan.
Saat mengikuti ujian tutup, dia masih merasa sesak. Selang oksigen belum dilepas meski sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Namun kondisi itu perlahan mulai membaik. Dua kali swab tes hasilnya menunjukkan negatif. “Alhamdulillah saya bisa melewati semua ini dengan baik, dan itu karena doa dan semangat dari keluarga dan sahabat semua," kata dr Wachyudi, Jumat (5/2/2021).
Dia menceritakan, meraih gelar magister tidak mudah. Nyaris menyerah dan tidak fokus menyelesaikan tesis. Apalagi sebagai Humas IDI Makassar, waktunya banyak tersita karena sibuk menjadi relawan dan menangani pandemi di Kota Makassar dan daerah lain di Sulawesi Selatan. Apalagi saat dinyatakan positif COVID-19 .
Dia dilarikan ke RS Awal Bros Makassar karena sesak napas yang tak kunjung reda dengan proses sangat cepat. Dia bahkan di rujuk ke RSUD Wahidi Sudirohusodo karena pnemonia di kedua paru-parunya semakin meluas.
Hasil foto pnemonia bilateral menunjukkan 80% paru-parunya terlihat putih pucat.Namun kondisi itu tidak menyurutkan tekadnya untuk meraih gelar magister kesehatan (M Kes). Saat mengikuti ujian tesis secara virtual di Ruang Perawatan Private Care Center (PCC) RSUP dr Wahidin Sudirohusodo , Kamis (4/2),alat bantu masih terlihat terpasang di hidungnya.
Perjuangan dr Koboi membuahkan hasil. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar itu resmi menyandang gelar magister kesehatan atau M.Kes dan lulus dengan predikat sangat memuaskan. IPK 3,28.
Dia mengatakan, keberhasilan meraih gelar magister di saat terpapar COVID-19 tak luput dari dukungan dan doa orang-orang yang menyayanginya. Keluarga, sahabat dan kerabat diakuinya menjadi obat mujarab untuk bisa tetap bertahan.
Saat mengikuti ujian tutup, dia masih merasa sesak. Selang oksigen belum dilepas meski sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Namun kondisi itu perlahan mulai membaik. Dua kali swab tes hasilnya menunjukkan negatif. “Alhamdulillah saya bisa melewati semua ini dengan baik, dan itu karena doa dan semangat dari keluarga dan sahabat semua," kata dr Wachyudi, Jumat (5/2/2021).
Dia menceritakan, meraih gelar magister tidak mudah. Nyaris menyerah dan tidak fokus menyelesaikan tesis. Apalagi sebagai Humas IDI Makassar, waktunya banyak tersita karena sibuk menjadi relawan dan menangani pandemi di Kota Makassar dan daerah lain di Sulawesi Selatan. Apalagi saat dinyatakan positif COVID-19 .
Dia dilarikan ke RS Awal Bros Makassar karena sesak napas yang tak kunjung reda dengan proses sangat cepat. Dia bahkan di rujuk ke RSUD Wahidi Sudirohusodo karena pnemonia di kedua paru-parunya semakin meluas.
tulis komentar anda