Ancaman Sesar Lembang di Depan Mata, Pemerintah Hanya Memiliki Satu Alat Deformasi

Kamis, 04 Februari 2021 - 14:40 WIB
Ancaman Sesar Lembang di Depan Mata, Pemerintah Hanya Memiliki Satu Alat Deformasi
BANDUNG - Pemerintah dinilai setengah hati dalam memitigasi bencana dari potensi sesar aktif, salah satunya sesar Lembang. Hal itu tampak dari sangat minimnya peralatan motigasi untuk melakukan deteksi dini bila terjadi bencana gempa bumi.

Menurut pemerhati sesar yang juga penasehat Bandung Mitigasi Hub Heri Andreas, pemerintah tercatat hanya memiliki satu alat deformasi untuk mendeteksi pergerakan sesar Lembang. Begitupun dengan alat pengukur seismik yang hanya dimiliki belasan.

Baca juga: Sekeluarga Ditemukan Tewas di Rembang, Polisi: Akibat Hantaman Benda Tumpul

"Di kita hanya ada sensor seismik, itupun jumlahnya sedikit. Kalau di Jepang itu cukup banyak sampai ratusan. Sementara alat deformasi juga hanya satu. Ini jadi persoalan juga," kata Heri secara virtual, Kamis (4/2/2021).

Diketahui, pengukur deformasi adalah pengukuran sistematis dan pelacakan perubahan dalam bentuk atau dimensi suatu objek sebagai akibat dari tekanan yang disebabkan oleh beban yang diterapkan. Pemantauan deformasi adalah komponen utama dari pencatatan nilai terukur yang dapat digunakan untuk komputasi lebih lanjut, analisis deformasi, pemeliharaan prediktif , dan peringatan.



Baca juga: Tiga Tahun Berjalan, Kompol Aditya Korban Pengeroyokan Perguruan Silat Hanya Bisa Terbaring

Menurut Heri, minimnya peralatan deteksi bencana di Indonesia, apakah menunjukkan bahwa pemerintah setengah hati. Atau karena keterbatasan anggaran untuk deteksi bencana. Karena untuk pembelian alat tersebut diperlukan dana yang besar.

Lebih lanjut dia menjelaskan, mestinya penelitian terhadap ssesar, salah satunya sesar Lembang mestinya dilakukan dengan tentang waktu yang cukup lama. Tetapi, di Indonesia mayoritas hanya dua atau tiga tahun. Sehingga akan didapat hasil yang pasti.
(msd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More