Masuk Radius Jarak Aman, Pengungsi di Plosokerep Akan Dipulangkan
Jum'at, 29 Januari 2021 - 18:01 WIB
Petugas stand bye di barak pengungsian Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (28/1/2021) malam. Foto TRC BPBD Sleman.
SLEMAN - Pemkab Sleman akan memulangkan 10 warga Ngrangkah, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman yang sekarang mengungsi di barak Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan. Ada 10 warga yang terdiri dari dewasa 2 orang, anak-anak 6 orang serta masing-masing 1 orang bayi dan balita yang merupakan satu keluarga tersebut mengungsi sejak Rabu (27/1/2021).
Mereka mengungsi setelah aktivitas Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran 52 kali ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong dengan jarak luncur antar 500 m-3000 m. Karena khawatir, mereka memutuskan mengungsi. Namun karena Ngrangkah, masuk radius aman dan aktivitas Gunung Merapi menurun, maka mereka diperbolehkan pulang. Bacca juga: BNPB Sebut 91.657 Jiwa Mengungsi Pascagempa M6,2 di Sulbar
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan sesuai rekomendasi BPPTKG dengan status aktivitas Gunung Merapi level III (siaga) untuk radius jarak aman 5 km dari puncak Merapi dan bahaya lontaran material 3 km.
Sedangkan jarak Ngrangkah sekitar 6 km dari puncak. Sehingga bukan masuk daerah yang direkomendasikan warganya mengungsi. Dengan kondisi itu unit pelaksaan Kalurahan Umbulharjo, memutuskan akan memulangkan pengungsi tersebut. “Kami dapat laporan dari Lurah Umbulharjo, akan memfasilitasi kepulalangan 10 warga itu, hari ini” kata Joko, Jumat (29/1/2021).
Joko menjelaskan, alasan warga tersebut mengungsi, karena mereka merupakan warga baru di Ngrangkah. Sehingga khawatir dan takut dengan meningkatkan aktivitas Merapi. Karena itu memutuskan untuk mengungsi ke barak Plosokerep. “Di Posko barak Plosokerep, saat ini ada beberapa petugas yang standbye,” paparnya.
Panemu Cangkringan Suparmono menambahkan rencananya 10 warga tersebut, akan kembali ke rumahnya, Sabtu (30/1/2021). Untuk pemulangannya akan dikoordinasikan oleh Unit Pelaksaan Kalurahan Umbulharjo. “Tadi sudah koordinasi dengan Unitlaks kalurahan kesiapan pemulangan besok pagi,” tambahnya.
Mereka mengungsi setelah aktivitas Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran 52 kali ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong dengan jarak luncur antar 500 m-3000 m. Karena khawatir, mereka memutuskan mengungsi. Namun karena Ngrangkah, masuk radius aman dan aktivitas Gunung Merapi menurun, maka mereka diperbolehkan pulang. Bacca juga: BNPB Sebut 91.657 Jiwa Mengungsi Pascagempa M6,2 di Sulbar
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan sesuai rekomendasi BPPTKG dengan status aktivitas Gunung Merapi level III (siaga) untuk radius jarak aman 5 km dari puncak Merapi dan bahaya lontaran material 3 km.
Sedangkan jarak Ngrangkah sekitar 6 km dari puncak. Sehingga bukan masuk daerah yang direkomendasikan warganya mengungsi. Dengan kondisi itu unit pelaksaan Kalurahan Umbulharjo, memutuskan akan memulangkan pengungsi tersebut. “Kami dapat laporan dari Lurah Umbulharjo, akan memfasilitasi kepulalangan 10 warga itu, hari ini” kata Joko, Jumat (29/1/2021).
Joko menjelaskan, alasan warga tersebut mengungsi, karena mereka merupakan warga baru di Ngrangkah. Sehingga khawatir dan takut dengan meningkatkan aktivitas Merapi. Karena itu memutuskan untuk mengungsi ke barak Plosokerep. “Di Posko barak Plosokerep, saat ini ada beberapa petugas yang standbye,” paparnya.
Panemu Cangkringan Suparmono menambahkan rencananya 10 warga tersebut, akan kembali ke rumahnya, Sabtu (30/1/2021). Untuk pemulangannya akan dikoordinasikan oleh Unit Pelaksaan Kalurahan Umbulharjo. “Tadi sudah koordinasi dengan Unitlaks kalurahan kesiapan pemulangan besok pagi,” tambahnya.
(don)
tulis komentar anda