Tenaga Kesehatan di Pangandaran Beresiko Tinggi Terpapar COVID-19
Rabu, 20 Januari 2021 - 17:23 WIB
PANGANDARAN - Tenaga kesehatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi salah satu profesi yang memiliki resiko tinggi terpapar COVID-19. Berdasarkan data, hingga kini tenaga kesehatan di Kabupaten Pangandaran yang terpapar COVID-19 tercatat 28 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki mengatakan, dari 28 orang tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19, ada sebanyak 23 orang diantaranya bertugas di Puskesmas dan 5 orang bertugas di RSUD Pandega Pangandaran. "Semua tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG)," kata Yani.
Para tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sekarang sedang menjalani isolasi mandiri. "Banyak kronologis yang melatarbelakangi tenaga kesehatan itu terpapar COVID-19. Diantaranya saat memberikan pelayanan kesehatan. Selain mereka terpapar saat memberikan pelayanan kesehatan juga terpapar di klaster keluarga. Meski tenaga medis banyak yang terpapar, tetapi layanan kesehatan masih tetap berjalan," paparnya.
Yani memastikan, untuk layanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Pangandaran tetap harus dimaksimalkan. "Hanya pelayanan Poned yang boleh dihentikan itu pun sementara, namun untuk pelayanan rawat inap tetap masih berjalan," terang Yani.
Yani mengaku, pihaknya sudah mengusulkan vaksin COVID-19 ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Perkiraan di minggu ketiga bulan Januari 2021 vaksin sudah ada," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki mengatakan, dari 28 orang tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19, ada sebanyak 23 orang diantaranya bertugas di Puskesmas dan 5 orang bertugas di RSUD Pandega Pangandaran. "Semua tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG)," kata Yani.
Para tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sekarang sedang menjalani isolasi mandiri. "Banyak kronologis yang melatarbelakangi tenaga kesehatan itu terpapar COVID-19. Diantaranya saat memberikan pelayanan kesehatan. Selain mereka terpapar saat memberikan pelayanan kesehatan juga terpapar di klaster keluarga. Meski tenaga medis banyak yang terpapar, tetapi layanan kesehatan masih tetap berjalan," paparnya.
Yani memastikan, untuk layanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Pangandaran tetap harus dimaksimalkan. "Hanya pelayanan Poned yang boleh dihentikan itu pun sementara, namun untuk pelayanan rawat inap tetap masih berjalan," terang Yani.
Yani mengaku, pihaknya sudah mengusulkan vaksin COVID-19 ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Perkiraan di minggu ketiga bulan Januari 2021 vaksin sudah ada," jelasnya.
(don)
tulis komentar anda