Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis, Grup RS Siloam Gelar Oncology Summit

BOGOR - Grup RS Siloam menyelenggarakan Oncology Summit selama dua hari berturut-turut, yaitu dari tanggal 19-20 Mei 2023. Oncology Summit 2023 bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan mutu pelayanan bidang onkologi di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC).



Kegiatan ilmiah yang telah diadakan selama 4 tahun berturut-turut ini merupakan wadah pertukaran wawasan dan pengembangan ilmu bagi para dokter umum dan dokter spesialis sebagai lini terdepan dalam penanganan pasien kanker.

Oncology Summit tahun ini dihadiri oleh lebih dari 700 spesialis, sub-spesialis, dokter, maupun tenaga medis di seluruh Indonesia baik secara online maupun offline. Acara dibuka oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Dr. dr. Cosphiadi Irawan.

Direktur MRCCC, dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, MARS mengatakan, melalui rangkaian Oncology Summit pihaknya berharap dapat menutup kesenjangan dalam kompetensi tenaga medis di Indonesia.

"Kami mengajak semua pihak agar dapat mengambil peran dan langkah untuk memastikan gap atau kesenjangan terhadap penanggulangan kanker dapat ditutup sehingga setiap individu bisa mengakses layanan kanker serta mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan," ujar dr. Adityawati, Jumat (19/5/2023).

Ada pun kegiatannya berupa simposium yang membahas beberapa jenis kanker yang paling umum ditemukan, yakni kanker paru-paru, mylenoma, tumor otak, onkologi ginekologi, kanker pankreas, kanker payudara, kanker prostat.

Acara Oncology Summit, lanjut dia, juga menghadirkan lebih dari 70 spesialis dan sub-spesialis kanker ternama sebagai narasumber. Antara lain hadir Prof. William Hwang dari Singhealth dan Prof. Pierce Chow, Senior Consultant dari National Cancer Center Singapore (NCCS) sebagai pembicara.

Adityawati berharap event bisa menjadi kesempatan untuk saling berbagi ilmu. "Mari kita bergandeng tangan untuk ikut bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik dan menuju Indonesia yang lebih sehat,” ujar dr. Adityawati.

Diketahui, World Health Organization mencatat kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian terjadi pada tahun 2020. Sementara itu, data Kemenkes menunjukkan tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 penduduk atau berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara.