Bantu Korban Gempa, Rumah Sakit Terapung TNI AL Tiba Mamuju
Selasa, 19 Januari 2021 - 10:45 WIB
Ia menjelaskan lagi bahwa di kapal rumah sakit TNI AL tersebut, bisa dilaksanakan operasi kecil bahkan sampai operasi berat.
"Kepala rumah sakit terapung (dokter dan medis) kita ini sudah berkoordinasi dengan RSUD Mamuju apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani di rumah sakit lapangan daerah, bisa langsung kita tangani di rumah sakit terapung TNI AL ini, KRI SHS-990 siap tangani pasien korban gempa ujar Danlantamal VI," jelasnya.
Diketahui berdasarkan informasi dari Tim medis di Sulbar yakni Prof Idrus Paturusi, yang juga Mantan Rektor Unhas yang berada di Mamuju, rumah sakit daerah banyak yang rusak diberbagai tempat, alat rumah sakit terbatas, semakin bertambahnya pasien yang baru turun dari gunung.
"Akibatnya, kami menempatkan pasien pasca operasi di lobby dan lorong rumah sakit. Alhamdulillah, hari ini Rumah Sakit terapung KRI telah merapat, dan rencananya sebagian pasien akan kita pindahkan ke kapal,” kata Prof Idrus.
Kapal rumah sakit TNI AL KRI SHS-990 yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Joko Sulistya, mengatakan fasilitas kapal tersebut menyediakan 1 ruang UGD,1 ruang ICU, 1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Lihat Juga: Kisah Ki Gede Bungko, Laksamana Kesultanan Cirebon yang Dikenang dengan Musik dan Tarian
"Kepala rumah sakit terapung (dokter dan medis) kita ini sudah berkoordinasi dengan RSUD Mamuju apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani di rumah sakit lapangan daerah, bisa langsung kita tangani di rumah sakit terapung TNI AL ini, KRI SHS-990 siap tangani pasien korban gempa ujar Danlantamal VI," jelasnya.
Diketahui berdasarkan informasi dari Tim medis di Sulbar yakni Prof Idrus Paturusi, yang juga Mantan Rektor Unhas yang berada di Mamuju, rumah sakit daerah banyak yang rusak diberbagai tempat, alat rumah sakit terbatas, semakin bertambahnya pasien yang baru turun dari gunung.
"Akibatnya, kami menempatkan pasien pasca operasi di lobby dan lorong rumah sakit. Alhamdulillah, hari ini Rumah Sakit terapung KRI telah merapat, dan rencananya sebagian pasien akan kita pindahkan ke kapal,” kata Prof Idrus.
Kapal rumah sakit TNI AL KRI SHS-990 yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Joko Sulistya, mengatakan fasilitas kapal tersebut menyediakan 1 ruang UGD,1 ruang ICU, 1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang penunjang klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Lihat Juga: Kisah Ki Gede Bungko, Laksamana Kesultanan Cirebon yang Dikenang dengan Musik dan Tarian
(agn)
tulis komentar anda