Kasus COVID-19 Terus Bertambah, Bed Perawatan COVID-19 di Sleman Mulai Menipis
Jum'at, 15 Januari 2021 - 06:11 WIB
SLEMAN - Kasus COVID-19 di Sleman hingga sekarang belum bisa dikendalikan. Bahkan selama 4 hari terakhir bertambah 285 kasus terkonfirmasi. Sementara pasien COVID-19 yang sembuh sebanyak 118 orang.
Secara akumulasi hingga Kamis (14/1/2021) pukul 19.00 WIB, terkonfirmasi COVID-19 tercatat 6452 kasus. Rinciaannya, dirawat 1556 orang, sembuh 4771 orang dan meninggal 126 orang. "Saat ini bed sudah menipis,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Kamis (14/1/2021) malam.
Namun Joko tidak menyebutkan bed yang terpakai, baik bed kritikal maupun non kritikal, dan tinggal berapa sisa bed perawatan COVID-19. Ia hanya mengatakan secara persentase angkanya lebih tinggi dari persentase nasonal, yakni di atas 80%.
Sebagai solusinya akan menambah bed di rumah sakit rujukan dan sedang menyusun anggaran untuk kepentingan tersebut. "Kami juga masih menunggu kesiapan rumah sakit untuk menambah kapasitasnya," paparnya. Baca: Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank BUMN di Denpasar Mulai Jalani Sidang.
Joko menjelaskan, untuk penambahan terkonfirmasi COVID-19 di Sleman rata-rata kasus tracing kontak erat dan pemeriksaan mandiri, sebagai syarat bebas COVID-19. Baca Juga: Sosialisasi Cukup, Sanksi Dijatuhkan Jika Masih Melanggar PPKM.
Secara akumulasi hingga Kamis (14/1/2021) pukul 19.00 WIB, terkonfirmasi COVID-19 tercatat 6452 kasus. Rinciaannya, dirawat 1556 orang, sembuh 4771 orang dan meninggal 126 orang. "Saat ini bed sudah menipis,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Kamis (14/1/2021) malam.
Namun Joko tidak menyebutkan bed yang terpakai, baik bed kritikal maupun non kritikal, dan tinggal berapa sisa bed perawatan COVID-19. Ia hanya mengatakan secara persentase angkanya lebih tinggi dari persentase nasonal, yakni di atas 80%.
Sebagai solusinya akan menambah bed di rumah sakit rujukan dan sedang menyusun anggaran untuk kepentingan tersebut. "Kami juga masih menunggu kesiapan rumah sakit untuk menambah kapasitasnya," paparnya. Baca: Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank BUMN di Denpasar Mulai Jalani Sidang.
Joko menjelaskan, untuk penambahan terkonfirmasi COVID-19 di Sleman rata-rata kasus tracing kontak erat dan pemeriksaan mandiri, sebagai syarat bebas COVID-19. Baca Juga: Sosialisasi Cukup, Sanksi Dijatuhkan Jika Masih Melanggar PPKM.
(nag)
tulis komentar anda