Lava Fijar Gunung Merapi Mulai Berguguran, BPPTKG Sosialisasi Bahaya Letusan Besar

Rabu, 06 Januari 2021 - 11:08 WIB
BPPTKG Yogyakarta melakukan kegiatan sosialisasi bahaya letusan eksplosif ke warga di lereng Gunung Merapi, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (6/1/2021). Foto iNews TV/Heru T
SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan kegiatan sosialisasi bahaya letusan eksplosif ke warga di lereng Gunung Merapi , Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (6/1/2021). Warga yang mengikuti sosialisasi tersebut diantaranya meliputi Dusun Kalitengah Lor, Kali Tengah Kidul dan Srunen. Mereka antusias mendengarkan arahan dan penjelasan dari Perekayasa Ahli Madya BPPTKG Yogyakarta Dewi Sri Suyadi.



Perekayasa Ahli Madya BPPTKG Yogyakarta Dewi Sri Suyadi mengatakan, sosialisasi mengenai potensi bahaya dan mitigasi bencana Erupsi Gunung Merapi dilakukan pasca munculnya titik api diam hingga fenomena guguran lava pijar dari puncak Merapi.



“Guguran lava pijar itu terlihat pertama kali pada 4 Januari 2021 malam hingga Rabu dinihari tadi. Meski Gunung Merapi mulai memasuki fase erupsi 2021 namun warga diimbau untuk tidak khawatir dan tetap mengikuti arahan dan rekomendasi BPPTKG Yogyakarta,” kata dia.

(Baca juga: Aktivitas Guguran Meningkat, Jumlah Pengungsi Merapi di Sleman Terus Bertambah)

Menurutnya fase awal erupsi Merapi ini sekaligus menjadi awal indikasi proses intrusi magma yang masih akan terjadi. Perkiraan tersebut berdasarkan data seismik dan deformasi yang tinggi.

Adanya lava pijar, kata dia, itu adalah pertanda awal. “Kalau kemarin kemarin hanya guguran guguran nah sekarang ada fenomena baru lagi. Ada yang pijar ada yang guguran, berarti sudah semakin dekat waktu erupsi. Apapun erupsinya 85 persen katakanlah Merapi akan erupsi. Tanda tanda dah jelas, tinggal kita tunggu erupsi itu akan terjadi dititik mana kubah lava muncul dulu baru erupsi atau erupsi dulu baru kubah lava,” kata dia.

Dewi Sri Suyadi menegaskan, meski aktivitas Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi namun BPPTKG Yogyakarta hingga Rabu pagi ini belum menaikkan status merapi dari Siaga ke Awas.

Pasalnya peningkatan status gunung berapi itu didasarkan pada ancaman bahaya erupsi terhadap penduduk. Sedangkan dari peristiwa yang terjadi di Gunung Merapi luncuran lava pijar belum mencapai jarak yang membahayakan penduduk

(Baca: Selama 6 Jam Terjadi 4 Kali Guguran Lava Pijar Dari Puncak Merapi, Jauhi Zona Merah!)

Berdasarkan laporan hasil pengamatan periode 6 Januari 2021, dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB pagi tadi kembali terjadi dua kali guguran lava pijar intensitas kecil ke arah Kali Krasak, Magelang Jawa Tengah dengan jarak 400 meter.
(sms)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content