Harga Kedelai Selangit, Puluhan Produsen Tahu di Purwakarta Berhenti Produksi
Jum'at, 01 Januari 2021 - 16:57 WIB
PURWAKARTA - Puluhan produsen tahu se-Kabupaten Purwakarta berhenti produksi. Mereka menghentikan produksi karena tingginya harga kedelai sebagai bahan baku utama tahu.
Para produsen tahu mengaku berhentinya produksi ini dilakukan sejak tiga hari terakhir. Langkah seperti ini tak bisa dihindari karena kalaupun dipaksakan, tak akan mampu bertahan lama alias gulung tikar.
Salah satu produsen tahu, Sofia (68) warga Kampung Babakan Sawah, RT 28/05 Kelurahan Sindangkasih, Purwakarta menyebutkan, harga kedelai impor melambung menjadi Rp900.000/kuintal.
(Baca juga: Perajin Tahu-Tempe Mau Mogok, Kemendag Pastikan Stok Kedelai Cukup )
Sebelumnya harga bahan baku itu berada pada kisaran Rp680.000-700.000/kuintal. “Pada saat normal kami mampu membeli dan memproduksi sampai 3 kuintal kedelai,” kata Sofia.
Untuk produksi dengan jumlah bahan baku sebanyak itu, dia mengatakan, bisa menjual Rp32.000/nampan yang isinya sebanyak 150 buah tahu. Tapi dengan kenaikan bahan baku tidak bisa menaikkan harga jual. Jika tetap dinaikan maka risikonya akan ditinggal pelanggan karena harga akan mahal.
Dia mengatakan, berhentinya produksi tahu tidaklah sendiri, melainkan serentak dilakukan oleh 50 pabrik tahu yang ada di Purwakarta. Begitu pula semua karyawan harus dirumahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
(Baca juga: Awas, Jalan Berlubang di Jalur Pantura Cirebon Bikin 4 Mobil Pecah Ban )
Sampai saat ini pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi persoalan ini. “Harapnnya kedelai disalurkan lagi oleh Bulog. Tidak seperti sekarang menjadi permainan para spekulan,” ujarnya.
Dia juga mengaku sempat mendapat dana stimulus berupa Bantuan Sosial (bansos) UMKM. Tapi sama sekali tidak mampu tak membantu agar proses produksinya tetap berjalan.
Para produsen tahu mengaku berhentinya produksi ini dilakukan sejak tiga hari terakhir. Langkah seperti ini tak bisa dihindari karena kalaupun dipaksakan, tak akan mampu bertahan lama alias gulung tikar.
Salah satu produsen tahu, Sofia (68) warga Kampung Babakan Sawah, RT 28/05 Kelurahan Sindangkasih, Purwakarta menyebutkan, harga kedelai impor melambung menjadi Rp900.000/kuintal.
(Baca juga: Perajin Tahu-Tempe Mau Mogok, Kemendag Pastikan Stok Kedelai Cukup )
Sebelumnya harga bahan baku itu berada pada kisaran Rp680.000-700.000/kuintal. “Pada saat normal kami mampu membeli dan memproduksi sampai 3 kuintal kedelai,” kata Sofia.
Untuk produksi dengan jumlah bahan baku sebanyak itu, dia mengatakan, bisa menjual Rp32.000/nampan yang isinya sebanyak 150 buah tahu. Tapi dengan kenaikan bahan baku tidak bisa menaikkan harga jual. Jika tetap dinaikan maka risikonya akan ditinggal pelanggan karena harga akan mahal.
Dia mengatakan, berhentinya produksi tahu tidaklah sendiri, melainkan serentak dilakukan oleh 50 pabrik tahu yang ada di Purwakarta. Begitu pula semua karyawan harus dirumahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
(Baca juga: Awas, Jalan Berlubang di Jalur Pantura Cirebon Bikin 4 Mobil Pecah Ban )
Sampai saat ini pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi persoalan ini. “Harapnnya kedelai disalurkan lagi oleh Bulog. Tidak seperti sekarang menjadi permainan para spekulan,” ujarnya.
Dia juga mengaku sempat mendapat dana stimulus berupa Bantuan Sosial (bansos) UMKM. Tapi sama sekali tidak mampu tak membantu agar proses produksinya tetap berjalan.
(msd)
tulis komentar anda