IFA Purwakarta Gelar Event FourFeo U10, Pondasi Awal Bangun Klub secara Berjenjang
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Independent Football Academy (IFA) Purwakarta menggelar event sepak bola FourFeo untuk anak-anak usia 10 tahun (U10). Akademi ini akan menjadi wadah bagi program Grasroot usia 8-14 tahun, sesuai Asian Football Confederation (AFC) untuk klub-klub Asia yang ingin berlisensi AFC dan disebut sebagai klub profesional.
Pembina dan Penasihat IFA Purwakarta, Eko Surya Effendi, menyatakan bahwa pendirian akademi ini didorong oleh keprihatinannya terhadap kondisi sepak bola di Purwakarta. Dia sering melihat pemain-pemain dari luar daerah mendominasi momen besar sepak bola yang diadakan di Purwakarta.
“Saya ingin berikhtiar membenahi dan mencetak bibit-bibit muda potensial, khususnya dari Purwakarta,” ujar Eko, Minggu (21/7/2024).
IFA Purwakarta bertekad menjadi barometer sepak bola usia dini di daerah ini, dengan kerja keras dan sistem yang terkoneksi oleh beberapa elemen penting dalam sepak bola. Akademi ini bertekad menciptakan pemain yang siap mental dan skill untuk meraih prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ketua IFA Purwakarta, Andri Setiawan menambahkan, sepak bola terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun, namun satu hal yang tidak berubah adalah kebanggaan. “IFA Purwakarta menciptakan wadah yang bermanfaat bagi bibit-bibit muda di Purwakarta,” tegasnya.
Direktur Teknik IFA Purwakarta, Mohamad Firdaus menambahkan, sepak bola sudah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. “Melalui sepak bola, kita dipersatukan tanpa perbedaan ras, suku, bahkan budaya,” tuturnya.
IFA Purwakarta dibentuk untuk mencetak bibit-bibit muda dari Purwakarta dan sekitarnya, yang akan dilatih dan dipantau secara eksklusif. Kemudian menyalurkan pemain-pemain potensial ke klub-klub nasional hingga tim nasional Indonesia.
“Saya berharap IFA Purwakarta ini menjadi bentuk kesungguhan dalam mencetak dan memantau bibit-bibit muda potensial dari Purwakarta,” kata Firdaus.
Pembina dan Penasihat IFA Purwakarta, Eko Surya Effendi, menyatakan bahwa pendirian akademi ini didorong oleh keprihatinannya terhadap kondisi sepak bola di Purwakarta. Dia sering melihat pemain-pemain dari luar daerah mendominasi momen besar sepak bola yang diadakan di Purwakarta.
“Saya ingin berikhtiar membenahi dan mencetak bibit-bibit muda potensial, khususnya dari Purwakarta,” ujar Eko, Minggu (21/7/2024).
IFA Purwakarta bertekad menjadi barometer sepak bola usia dini di daerah ini, dengan kerja keras dan sistem yang terkoneksi oleh beberapa elemen penting dalam sepak bola. Akademi ini bertekad menciptakan pemain yang siap mental dan skill untuk meraih prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ketua IFA Purwakarta, Andri Setiawan menambahkan, sepak bola terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun, namun satu hal yang tidak berubah adalah kebanggaan. “IFA Purwakarta menciptakan wadah yang bermanfaat bagi bibit-bibit muda di Purwakarta,” tegasnya.
Direktur Teknik IFA Purwakarta, Mohamad Firdaus menambahkan, sepak bola sudah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. “Melalui sepak bola, kita dipersatukan tanpa perbedaan ras, suku, bahkan budaya,” tuturnya.
IFA Purwakarta dibentuk untuk mencetak bibit-bibit muda dari Purwakarta dan sekitarnya, yang akan dilatih dan dipantau secara eksklusif. Kemudian menyalurkan pemain-pemain potensial ke klub-klub nasional hingga tim nasional Indonesia.
“Saya berharap IFA Purwakarta ini menjadi bentuk kesungguhan dalam mencetak dan memantau bibit-bibit muda potensial dari Purwakarta,” kata Firdaus.
(wib)