Rektor UGM Panut Mulyono Sebut GeNose Ditarget Produksi Massal Minggu ke 3 Januari 2021

Minggu, 27 Desember 2020 - 11:18 WIB
GeNose akan segera diproduksi massal. Tahap awal ditargerkan dapat memproduksi 1.000 unit dan akhir Februari 10 ribu unit. Foto/Ist
SLEMAN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan surat izin edar alat deteksi cepat COVID-19, GeNose (Gadjah Mada Electronic Nose) C19 yang dikembangkan oleh UGM.

Suarat izin edar KEMENKES RI AKD 2040102288 dikeluakan pada 24 Desember 2020. GeNose merupakan alat pendeteksian cepat COVID-19 melalui hembusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.

GeNose C19 juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.

GeNose C19 ini diharapkan dapat memutus penyebaran COVID-19 dengan biaya peruji lebih murah dan hasil tes lebih cepat diketahui yaitu kurang dari dua menit.

Selain itu alat yang berbasis elektronik ini mudah diproduksi secara massal karena menggunakan analisa data Artificial Intelligence (AI) secara paralel, masif, spesifitas dan Sensitivitas yang tinggi.



Rektor UGM Prof.Panut Mulyono mengatakan, setelah surat izin turun, tahap selanjutnya akan memproduksi massal GeNose sehingga segera bisa didistribuskan untuk pendeteksian dan pencegahan COVID-19. Sedangkan untuk produksi massal ditagerkan pada Januari.

“Produksi massal dijadwalkan akan dimulai bulan Januari 2021. Diharapkan minggu ke-3 Januari 2021 barang sudah siap,” kata Panut Mulyono kepada MNC Portal Indonenesia (MPI), Minggu (27/12/2020).

Panut menjelaskan GeNose saat ini sudah diproduksi skala terbatas di PT Swayasa Prakarsa dan sudah ada 100 unit yang siap digunakan.

Tahap awal, akan digunakan untuk internal UGM, terutama guna mendukung perkuliahan luring semeseter genap 2021.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More