Heboh Baliho Jokowi Alumnus Paling Membanggakan Dicopot Paksa, Ini Reaksi UGM
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Baliho berukuran besar bergambar Presiden Joko Widodo dicopot setelah sempat terpasang di kawasan Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM). Pencopotan baliho dilakukan orang mengenakan seragam biru yang diangkut menggunakan mobil patroli UGM.
Sebelumnya, baliho pemberian gelar dengan tulisan “Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan”ditujukan kepada Presiden Jokowi dipasang oleh pihak yang mengatasnamakan Badan Etik Mahasiswa (BEM) UGM pada Jumat (15/12).
Sedangkan, pencopotan diketahui berlangsung pada Sabtu (16/12/2023) pagi.
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris UGM Andi Sandi membenarkan terkait pencopotan baliho tersebut. Pihaknya telah mengkomunikasikan perihal pencopotan baliho kepada kelompok mahasiswa.
”Sejak semalam kami juga coba berkomunikasi dengan teman-teman mahasiswa yang memasang itu untuk dipasang dengan baik,” kata Andi saat dihubungi, Sabtu (16/12/2023).
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan bahwa alasan pencopotan baliho semata-mata agar tidak menggangu kegiatan yang akan berlangsung di UGM. Andi menginformasikan bahwasanya akan ada Rakernas keluarga alumni UGM (Kagama) yang dilaksanakan hari ini.
”Jadi ketika itu tetap dipasang, kami minta pengertiannya karena ini memang melingkupi civitas para alumni agar tidak menggangu acara-acara itu,” tuturnya.
Pada prinsipnya, Andi menyebut UGM sebagai institusi pendidikan tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari dinamika demokratisasi di UGM.
”Bukan berarti UGM tidak mau bertanggungjawab, tetapi tetap pada prinsipnya kami memberikan informasi kepada teman-teman mahasiswa supaya tidak menggangu acara-acara lain, dan sejak kemarin pun sudah berkoordinasi,” tegasnya.
Sebelumnya, baliho pemberian gelar dengan tulisan “Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan”ditujukan kepada Presiden Jokowi dipasang oleh pihak yang mengatasnamakan Badan Etik Mahasiswa (BEM) UGM pada Jumat (15/12).
Sedangkan, pencopotan diketahui berlangsung pada Sabtu (16/12/2023) pagi.
Baca Juga
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris UGM Andi Sandi membenarkan terkait pencopotan baliho tersebut. Pihaknya telah mengkomunikasikan perihal pencopotan baliho kepada kelompok mahasiswa.
”Sejak semalam kami juga coba berkomunikasi dengan teman-teman mahasiswa yang memasang itu untuk dipasang dengan baik,” kata Andi saat dihubungi, Sabtu (16/12/2023).
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan bahwa alasan pencopotan baliho semata-mata agar tidak menggangu kegiatan yang akan berlangsung di UGM. Andi menginformasikan bahwasanya akan ada Rakernas keluarga alumni UGM (Kagama) yang dilaksanakan hari ini.
”Jadi ketika itu tetap dipasang, kami minta pengertiannya karena ini memang melingkupi civitas para alumni agar tidak menggangu acara-acara itu,” tuturnya.
Pada prinsipnya, Andi menyebut UGM sebagai institusi pendidikan tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari dinamika demokratisasi di UGM.
”Bukan berarti UGM tidak mau bertanggungjawab, tetapi tetap pada prinsipnya kami memberikan informasi kepada teman-teman mahasiswa supaya tidak menggangu acara-acara lain, dan sejak kemarin pun sudah berkoordinasi,” tegasnya.
(ams)