RS Rujukan COVID-19 Overload, Pemkot Mojokerto Siapkan Empat RS Rujukan
Kamis, 24 Desember 2020 - 06:59 WIB
MOJOKERTO - Meningkatnya jumlah pasien COVID-19 , membuat dua rumah sakit rujukan di Kota Mojokerto overload. Pemkot Mojokerto pun bakal melibatkan empat rumah sakit non rujukan untuk pelayanan kesehatan penanganan virus Corona.
Hal itu disampaikan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) visitasi dalam rangka monitoring dan evaluasi di sejumlah rumah sakit. Ning Ita sapaan akrabnya mengatakan, sesuai SK dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada dua rumah sakit rujukan COVID-19.
(Baca juga: Risma Rangkap Jabatan, Pengamat Hukum Tata Negara: Apa yang Mau Dipertahankan? )
Yakni RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dan rumah sakit BUMN milik PTPN X. Namun, dua rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Mojokerto sudah over kapasitas. Lantaran semakin banyaknya warga yang dinyatakan suspect COVID-19 dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir.
"Kami dari Satgas Penanganan COVID-19 mengupayakan bagaimana enam rumah sakit di Kota Mojokerto yang khususnya empat rumah sakit non rujukan ini, sudah komitmen dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk menyediakan TT isolasi COVID-19," kata Ning Ita, Rabu (23/12/2020).
Ning Ita menyebut upaya peningkatan jumlah TT ruangan isolasi dalam rangka membantu penanganan terkait lonjakan kasus COVID-19. Rencananya empat rumah sakit tersebut yakni RS Emma dan RS Kamar Medika. Sedangkan, dua rumah sakit lainnya yakni RSI Hasanah dan RS Reksa Waluya.
(Baca juga: Polrestabes Siap Amankan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Surabaya )
"Ada beberapa rumah sakit non rujukan yang kita kunjungi hari ini belum sepenuhnya sesuai dengan SOP Kemenkes. Namun keterbatasan tersebut kita mengupayakan bagaimana tetap bisa menyediakan dan menampung ketika terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19," terangnya.
Pemkot Mojokerto berharap penambahan jumlah TT isolasi di rumah sakit non rujukan ini dapat membantu penanganan Pandemi di Kota Mojokerto. Mengingat sampai sejauh ini, jumlah lonjakan pasien COVID-19 di Kota Onde-onde terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Paling tidak masing-masing ada penambahan 10 TT dari sebelumnya (RS non rujukan)," tandas Ning Ita
Hal itu disampaikan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) visitasi dalam rangka monitoring dan evaluasi di sejumlah rumah sakit. Ning Ita sapaan akrabnya mengatakan, sesuai SK dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada dua rumah sakit rujukan COVID-19.
(Baca juga: Risma Rangkap Jabatan, Pengamat Hukum Tata Negara: Apa yang Mau Dipertahankan? )
Yakni RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dan rumah sakit BUMN milik PTPN X. Namun, dua rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Mojokerto sudah over kapasitas. Lantaran semakin banyaknya warga yang dinyatakan suspect COVID-19 dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir.
"Kami dari Satgas Penanganan COVID-19 mengupayakan bagaimana enam rumah sakit di Kota Mojokerto yang khususnya empat rumah sakit non rujukan ini, sudah komitmen dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk menyediakan TT isolasi COVID-19," kata Ning Ita, Rabu (23/12/2020).
Ning Ita menyebut upaya peningkatan jumlah TT ruangan isolasi dalam rangka membantu penanganan terkait lonjakan kasus COVID-19. Rencananya empat rumah sakit tersebut yakni RS Emma dan RS Kamar Medika. Sedangkan, dua rumah sakit lainnya yakni RSI Hasanah dan RS Reksa Waluya.
(Baca juga: Polrestabes Siap Amankan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Surabaya )
"Ada beberapa rumah sakit non rujukan yang kita kunjungi hari ini belum sepenuhnya sesuai dengan SOP Kemenkes. Namun keterbatasan tersebut kita mengupayakan bagaimana tetap bisa menyediakan dan menampung ketika terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19," terangnya.
Pemkot Mojokerto berharap penambahan jumlah TT isolasi di rumah sakit non rujukan ini dapat membantu penanganan Pandemi di Kota Mojokerto. Mengingat sampai sejauh ini, jumlah lonjakan pasien COVID-19 di Kota Onde-onde terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Paling tidak masing-masing ada penambahan 10 TT dari sebelumnya (RS non rujukan)," tandas Ning Ita
(msd)
tulis komentar anda