Kapolrestabes Makassar Minta Jajarannya Tanggap Banjir
Minggu, 20 Desember 2020 - 20:25 WIB
MAKASSAR - Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar menginstruksikan bawahannya untuk mengantisipasi bencana banjir di situasi cuaca ekstrem. Semua Polsek diminta tanggap dalam pelaporan dini wilayah terdampak.
Perintah orang nomor satu kepolisian Makassar ini disampaikan Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar , AKBP Anwar Danu. Anwar menyatakan, setiap Polsek menjadi ujung tombak informasi kondisi terkini, sebagai antisipasi banjir yang bisa saja lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya.
Setiap Polsek, kata Anwar diminta untuk terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat, mulai dari tingkat RT sampai camat. Kesiapan personel hingga peralatan evakuasi jadi fokus utama, jika terjadi bencana banjir yang lebih besar.
"Peralatan atau sarana dan prasarana apa saja yang tersedia. Mulai dari perahu, pelampung, termasuk tenda darurat. Kalau sudah darurat kemudian perahu kita masih kurang, tidak menutup kemungkinan kita buat perahu rakitan dari alat sederhana, drum dan sebagainya," ucap dia, Minggu (20/12/2020).
Anwar bilang, di situasi seperti ini, pergerakan cepat jadi kunci utama mengatasi persoalan bencana. Sejauh ini pihaknya sudah mendata beberapa wilayah yang memang sudah jadi langganan banjir di Kota Makassar. Sebanyak enam kecamatan dianggap paling rawan.
Adapun kecamatan yang terdampak banjir diakibatkan curah hujan tinggi yakni, Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakkukang, Rapppocini, dan Tamalate.
Di Biringkanaya, ada enam lingkungan yang terendam banjir masing-masing Jalan Poros Paccerakkang menuju Jalan Katimbang setinggi 70 cm, kendaraan roda dua dan roda empat jenis sedan tidak bisa melintas. Kemudian Perumahan BTN Kodam 3, BTP Blok AD.
Perintah orang nomor satu kepolisian Makassar ini disampaikan Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar , AKBP Anwar Danu. Anwar menyatakan, setiap Polsek menjadi ujung tombak informasi kondisi terkini, sebagai antisipasi banjir yang bisa saja lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya.
Setiap Polsek, kata Anwar diminta untuk terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat, mulai dari tingkat RT sampai camat. Kesiapan personel hingga peralatan evakuasi jadi fokus utama, jika terjadi bencana banjir yang lebih besar.
"Peralatan atau sarana dan prasarana apa saja yang tersedia. Mulai dari perahu, pelampung, termasuk tenda darurat. Kalau sudah darurat kemudian perahu kita masih kurang, tidak menutup kemungkinan kita buat perahu rakitan dari alat sederhana, drum dan sebagainya," ucap dia, Minggu (20/12/2020).
Anwar bilang, di situasi seperti ini, pergerakan cepat jadi kunci utama mengatasi persoalan bencana. Sejauh ini pihaknya sudah mendata beberapa wilayah yang memang sudah jadi langganan banjir di Kota Makassar. Sebanyak enam kecamatan dianggap paling rawan.
Adapun kecamatan yang terdampak banjir diakibatkan curah hujan tinggi yakni, Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakkukang, Rapppocini, dan Tamalate.
Di Biringkanaya, ada enam lingkungan yang terendam banjir masing-masing Jalan Poros Paccerakkang menuju Jalan Katimbang setinggi 70 cm, kendaraan roda dua dan roda empat jenis sedan tidak bisa melintas. Kemudian Perumahan BTN Kodam 3, BTP Blok AD.
tulis komentar anda