Sinergi Pentahelix Hulu Hilir untuk Bangun Kemandirian Pangan Nasional
Jum'at, 18 Desember 2020 - 09:00 WIB
Sinergi pentahelix hulu hingga hilir juga telah dicontohkan oleh PT Pupuk Kujang. BUMN ini mencoba menyinergikan petani, pelaku usaha, dan pemerintah pada program Closed Loop. Sistem ini memberi jaminan ketersediaan pasokan. Sistem Closed Loop telah diimplementasikan kepada petani jeruk di Kabupaten Garut. Pupuk Kujang juga mulai melakukan proyek percontohan Closed Loop di areal 30.000 meter persegi untuk budidaya cabai.
Closed Loop PT Pupuk Kujang dilakukan dalam bentuk pendampingan kepada petani. Mulai dari analisa tanah, aplikasi pemupukan, budidaya hingga pemasaran hasil panen. Program Closed Loop agribisnis ini, menjadi jembatan untuk petani dan pasar sehingga supply lebih maksimal, sementara produk maupun harga menjadi stabil.
"Kunci dari program ini adalah sinergi antarpihak, mulai dari BUMN, pemerintah, swasta, organisasi pengusaha seperti Kadin, dan kelompok tani," kata Direktur Operasi & Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka.
(Baca juga: Diterjang Hujan Lebat, Jalan Penghubung Kecamatan di Banyumas Putus Total )
Pihak yang terlibat dalam program ini, kata dia, mempunyai peranan masing-masing. Menjamin proses dari hulu hingga hilir berjalan baik, bertanggung jawab melakukan pendampingan agar produktivitas hasil taninya optimal.
"Closed Loop pertanian ini akan mengurai permasalahan supply chain yang muncul, seperti produk melimpah atau kelangkaan produk pertanian. Model Closed Loop ke depan diharapkan dapat menjadi success story yang dapat menjadi referensi dalam pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia," tutur Robert.
Dia menjelaskan, setelah Garut sebagai pilot project, program Closed Loop bakal diterapkan di daerah lainnya. Utamanya daerah yang memiliki potensial market, kelompok tani, dan juga luasan lahan memadai. Garut, kata dia, selama ini sebagai kawasan strategis pemasaran pupuk bersubsidi dan non-subsidi atau ritel Pupuk Kujang.
Closed Loop PT Pupuk Kujang dilakukan dalam bentuk pendampingan kepada petani. Mulai dari analisa tanah, aplikasi pemupukan, budidaya hingga pemasaran hasil panen. Program Closed Loop agribisnis ini, menjadi jembatan untuk petani dan pasar sehingga supply lebih maksimal, sementara produk maupun harga menjadi stabil.
"Kunci dari program ini adalah sinergi antarpihak, mulai dari BUMN, pemerintah, swasta, organisasi pengusaha seperti Kadin, dan kelompok tani," kata Direktur Operasi & Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka.
(Baca juga: Diterjang Hujan Lebat, Jalan Penghubung Kecamatan di Banyumas Putus Total )
Pihak yang terlibat dalam program ini, kata dia, mempunyai peranan masing-masing. Menjamin proses dari hulu hingga hilir berjalan baik, bertanggung jawab melakukan pendampingan agar produktivitas hasil taninya optimal.
"Closed Loop pertanian ini akan mengurai permasalahan supply chain yang muncul, seperti produk melimpah atau kelangkaan produk pertanian. Model Closed Loop ke depan diharapkan dapat menjadi success story yang dapat menjadi referensi dalam pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia," tutur Robert.
Dia menjelaskan, setelah Garut sebagai pilot project, program Closed Loop bakal diterapkan di daerah lainnya. Utamanya daerah yang memiliki potensial market, kelompok tani, dan juga luasan lahan memadai. Garut, kata dia, selama ini sebagai kawasan strategis pemasaran pupuk bersubsidi dan non-subsidi atau ritel Pupuk Kujang.
(eyt)
tulis komentar anda