1.431 TPS di Kabupaten Gowa Sudah Dilengkapi dengan APD

Senin, 07 Desember 2020 - 17:16 WIB
Kemudian isu lokasi TPS . Fajar menyebutkan hanya sekitar 54 persen publik yang mengetahui lokasi TPS, 80 persen diantaranya mengatakan TPS tidak jauh dari rumahnya.



"Sementara ada sekitar 45 persen publik yang belum tahu TPS-nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 45 persen jauh letak TPS dengan rumahnya sehingga berpotensi untuk tidak hadir ke TPS," jelasnya.

Penyebab berikutnya adalah isu pembagian waktu. Hanya 40 persen publik yang mengetahui adanya pembagian waktu. Sementara mayoritas masyarakat menginginkan datang ke TPS dari pukul 07:00 Wita sampai 10:00 Wita dan sebanyak 23 persen akan hadir pukul 10:00 Wita sampai 13:00 Wita.

Kemudian penyebab yang terakhir yaitu pengaruh Pilkada terhadap kehidupan pribadinya yaitu sekitar 69 persen publik mengatakan sangat berpengaruh. Sementara sekitar 28 persen publik menganggap tidak berpengaruh sehingga berpotensi untuk tidak datang ke TPS.

"Sehingga yang perlu kita lakukan adalah meyakinkan publik bahwa di TPS akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar masyarakat tidak usah khawatir," paparnya.

Selain itu, berikan kemudahan masyarakat datang ke TPS terutama yang jauh dari TPS, selanjutnya meyakinkan masyarakat bahwa pembagian waktu hanya imbauan agar tidak terjadi kerumunan dan yakinkan masyarakat bahwa Pilkada ini akan menentukan perubahan lima tahun ke depan.



Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menuturkan, salah satu indikator keberhasilan Pilkada adalah tingginya angka partisipasi pemilih.

"Keberhasilan Pilkada itu bukan hanya karena dilaksanakan secara jujur, adil, langsung bebas dan rahasia akan tetapi bagaimana tingkat partisipasi pemilihnya. Kalau angka partisipasi pemilih baik maka kita masuk kabupaten yang sukses melaksanakan Pilkada," ujar Adnan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More