1.431 TPS di Kabupaten Gowa Sudah Dilengkapi dengan APD
loading...
A
A
A
GOWA - Sebanyak 1.431 Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang akan digunakan saat pelaksanaan Pilkada Gowa , Rabu, (9/12/2020) mendatang, sudah dilengkapi APD protokol Covid-19.
Ketua KPU Gowa Muhtar Muis mengatakan, hal ini untuk memberi garansi penerapan protokol kesehatan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
"Insyaallah tidak akan ada kluster baru sepanjang masyarakat mau mengikuti porotokol kesehatan. Kami mengajak seluruh pihak untuk meyakinkan masyarakat untuk ke TPS," jelasnya, dalam Rapat Koordinasi dalam rangka Kesiapan Pilkada Gowa Tahun 2020 di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Gowa, Senin, (7/12/2020).
Selain itu, seluruh petugas KPPS juga akan dilengkapi APD berupa masker, face shield, dan sarung tangan. Begitu pun dengan pemilih diwajibkan memakai masker juga akan disiapkan sarung tangan plastik sehingga tidak berkontak langsung.
Dirinya menambahkan, saat ini tahapan Pilkada sementara dalam tahap pendistribusian logistik yang sudah mencapai 98 persen yang akan dituntaskan hari di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Pallangga.
Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI), Fajar S Tamin dalam pemaparannya mengatakan, dari hasil surveinya menyebutkan sejauh ini hampir seluruh masyarakat sudah mengetahui akan dilaksanakannya Pilkada pada tanggal 9 Desember mendatang yaitu sekitar 94 persen dan sekitar 93 siap hadir.
Walaupun demikian, hasil survei JSI yang dilakukan pada tanggal 25-30 November 2020 lalu menyebutkan, tingkat partisipasi pemilih berkisar di angka 63 hingga 69 persen.
Hal ini kata Fajar, disebabkan karena ada beberapa faktor. Pertama isu pandemi Covid-19, di mana sekitar 38 persen masyarakat merasa khawatir dan sangat khawatir.
Kemudian isu lokasi TPS . Fajar menyebutkan hanya sekitar 54 persen publik yang mengetahui lokasi TPS, 80 persen diantaranya mengatakan TPS tidak jauh dari rumahnya.
"Sementara ada sekitar 45 persen publik yang belum tahu TPS-nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 45 persen jauh letak TPS dengan rumahnya sehingga berpotensi untuk tidak hadir ke TPS," jelasnya.
Penyebab berikutnya adalah isu pembagian waktu. Hanya 40 persen publik yang mengetahui adanya pembagian waktu. Sementara mayoritas masyarakat menginginkan datang ke TPS dari pukul 07:00 Wita sampai 10:00 Wita dan sebanyak 23 persen akan hadir pukul 10:00 Wita sampai 13:00 Wita.
Kemudian penyebab yang terakhir yaitu pengaruh Pilkada terhadap kehidupan pribadinya yaitu sekitar 69 persen publik mengatakan sangat berpengaruh. Sementara sekitar 28 persen publik menganggap tidak berpengaruh sehingga berpotensi untuk tidak datang ke TPS.
"Sehingga yang perlu kita lakukan adalah meyakinkan publik bahwa di TPS akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar masyarakat tidak usah khawatir," paparnya.
Selain itu, berikan kemudahan masyarakat datang ke TPS terutama yang jauh dari TPS, selanjutnya meyakinkan masyarakat bahwa pembagian waktu hanya imbauan agar tidak terjadi kerumunan dan yakinkan masyarakat bahwa Pilkada ini akan menentukan perubahan lima tahun ke depan.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menuturkan, salah satu indikator keberhasilan Pilkada adalah tingginya angka partisipasi pemilih.
"Keberhasilan Pilkada itu bukan hanya karena dilaksanakan secara jujur, adil, langsung bebas dan rahasia akan tetapi bagaimana tingkat partisipasi pemilihnya. Kalau angka partisipasi pemilih baik maka kita masuk kabupaten yang sukses melaksanakan Pilkada," ujar Adnan.
Ketua KPU Gowa Muhtar Muis mengatakan, hal ini untuk memberi garansi penerapan protokol kesehatan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
"Insyaallah tidak akan ada kluster baru sepanjang masyarakat mau mengikuti porotokol kesehatan. Kami mengajak seluruh pihak untuk meyakinkan masyarakat untuk ke TPS," jelasnya, dalam Rapat Koordinasi dalam rangka Kesiapan Pilkada Gowa Tahun 2020 di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Gowa, Senin, (7/12/2020).
Selain itu, seluruh petugas KPPS juga akan dilengkapi APD berupa masker, face shield, dan sarung tangan. Begitu pun dengan pemilih diwajibkan memakai masker juga akan disiapkan sarung tangan plastik sehingga tidak berkontak langsung.
Dirinya menambahkan, saat ini tahapan Pilkada sementara dalam tahap pendistribusian logistik yang sudah mencapai 98 persen yang akan dituntaskan hari di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Pallangga.
Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI), Fajar S Tamin dalam pemaparannya mengatakan, dari hasil surveinya menyebutkan sejauh ini hampir seluruh masyarakat sudah mengetahui akan dilaksanakannya Pilkada pada tanggal 9 Desember mendatang yaitu sekitar 94 persen dan sekitar 93 siap hadir.
Walaupun demikian, hasil survei JSI yang dilakukan pada tanggal 25-30 November 2020 lalu menyebutkan, tingkat partisipasi pemilih berkisar di angka 63 hingga 69 persen.
Hal ini kata Fajar, disebabkan karena ada beberapa faktor. Pertama isu pandemi Covid-19, di mana sekitar 38 persen masyarakat merasa khawatir dan sangat khawatir.
Kemudian isu lokasi TPS . Fajar menyebutkan hanya sekitar 54 persen publik yang mengetahui lokasi TPS, 80 persen diantaranya mengatakan TPS tidak jauh dari rumahnya.
"Sementara ada sekitar 45 persen publik yang belum tahu TPS-nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 45 persen jauh letak TPS dengan rumahnya sehingga berpotensi untuk tidak hadir ke TPS," jelasnya.
Penyebab berikutnya adalah isu pembagian waktu. Hanya 40 persen publik yang mengetahui adanya pembagian waktu. Sementara mayoritas masyarakat menginginkan datang ke TPS dari pukul 07:00 Wita sampai 10:00 Wita dan sebanyak 23 persen akan hadir pukul 10:00 Wita sampai 13:00 Wita.
Kemudian penyebab yang terakhir yaitu pengaruh Pilkada terhadap kehidupan pribadinya yaitu sekitar 69 persen publik mengatakan sangat berpengaruh. Sementara sekitar 28 persen publik menganggap tidak berpengaruh sehingga berpotensi untuk tidak datang ke TPS.
"Sehingga yang perlu kita lakukan adalah meyakinkan publik bahwa di TPS akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar masyarakat tidak usah khawatir," paparnya.
Selain itu, berikan kemudahan masyarakat datang ke TPS terutama yang jauh dari TPS, selanjutnya meyakinkan masyarakat bahwa pembagian waktu hanya imbauan agar tidak terjadi kerumunan dan yakinkan masyarakat bahwa Pilkada ini akan menentukan perubahan lima tahun ke depan.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menuturkan, salah satu indikator keberhasilan Pilkada adalah tingginya angka partisipasi pemilih.
"Keberhasilan Pilkada itu bukan hanya karena dilaksanakan secara jujur, adil, langsung bebas dan rahasia akan tetapi bagaimana tingkat partisipasi pemilihnya. Kalau angka partisipasi pemilih baik maka kita masuk kabupaten yang sukses melaksanakan Pilkada," ujar Adnan.
(agn)